Amnesty International: Pemerintah Tanzania Bungkam Hak Kebebasan Berpendapat Menjelang Pemilu

- 13 Oktober 2020, 06:46 WIB
PRESIDEN Tanzania, John Magifuli.*
PRESIDEN Tanzania, John Magifuli.* /CGTN Africa/

Baca Juga: Klarifikasi SBY Soal Tuduhan Dalang dan Danai Demo UU Cipta Kerja, Tak Percaya Luhut dan Airlangga

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Demonstran: Tak Usah Disuruh, Saya Langsung Sampaikan Aspirasi ke Pusat

Tanzania sendiri sedang menuju momen pemungutan suara pada pada 28 Oktober mendatang. Presiden Magufuli yang saat ini sedang menjabat berjuang untuk Kembali terpilih dalam masa selanjutnya dan tengah menghadapi tanntangan dari 14 kandidat lainnya.

Awal bulan ini, pihak berwenang menangguhkan kampanye yang dilakukan oleh kandidat oposisi terkemuka, Tundu Lissu selama tujuh hari karena tuduhan menghasut kekerasan menjelang pemungutan suara.

Komisi pemilihan umum setempat mengatakan bahwa keputusan itu diambil oleh komite etiknya setelah menerima dua pengaduan dari partai yang berkuasa dan partai lain tentang bahasa yang digunakan Lissu di jalur kampanye.

Baca Juga: Murah Parah! Ini Cara Beli Pertamax dengan Potongan Harga Rp250 per Liter di SPBU Pertamina

Baca Juga: Cair Oktober, Cara Dapat Kuota Internet Gratis 50 GB dari Kemdikbud dari Telkomsel, XL, Indosat, Tri

Lissu kembali ke Tanzania pada Juli dari Belgia setelah menjalani perawatan tiga tahun lalu setelah ditembak 16 kali dalam upaya pembunuhan pada September 2017.

Pada bulan Juni, sembilan politisi oposisi ditangkap karena diduga mengadakan pertemuan ilegal. Pada bulan yang sama, izin operasi surat kabar oposisi Tanzania, Daima juga dicabut setelah dituduh melanggar undang-undang yang melarang penyebaran informasi palsu.

Baca Juga: 6 Bantuan Sosial diperpanjang Sampai 2021, Ada BLT Subsidi Gaji Sampai Kartu Prakerja, Cek Syaratnya

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x