Network
SEMARANGKU - Tiongkok uji coba peralatan militer seperti Drone dan Peluncur Roket Baru didekat perbatasan dengan wilayah sengketa dengan India. Makin panas saja pertikaian dua tetangga negara maju ini.
Saat ini Tiongkok mengerahkan lebih banyak teknologi canggih untuk menghadapi potensi peperangan di dataran tinggi dan memperpendek jalur distribusi untuk pasukan perbatasan negara yang sedang diperebutkan dengan India.
Dilansir dari South China Morning Post (SCMP) pada Jumat, 11 September 2020, media pemerintah setempat menyatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) telah menguji berbagai senjata baru, termasuk peluncur roket infanteri baru dengan kapasitas anti tank dan anti bunker.
Baca Juga: Kemendikbud: Hukuman Mati Bagi Penyeleweng Dana BOS !
Baca Juga: BAHAYA! Ilmuwan Prediksi Miliaran Orang Akan Hidup Tanpa Air di Tahun 2050, Simak Penjelasannya!
Sementara itu, laporan China Central Television pada Minggu, 6 September 2020 menyebutkan bahwa peluncur roket tersebut diuji pada ketinggian rata-rata lebih dari 4.000 meter (13.100 kaki) dalam latihan tembakan langsung oleh unit Angkatan Darat Grup ke-77 di bawah Komando Teater Barat PLA.
Peluncur roket yang digunakan adalah Type-11 93 mm yang baru dan lebih ringan dan dapat menembakkan berbagai jenis peluru.
“Peluncur roket infanteri Type-11 93 mm memiliki kaliber yang lebih besar dari peluncur roket 80 mm sebelumnya. Dengan jangkauan maksimum 850 meter dan amunisi multiguna yang lebih baik, peluncur roket dapat memberikan daya tembak cadangan yang kuat dan fleksibel untuk unit infanteri ringan,” sebut laporan tersebut.
Baca Juga: Anies Baswedan Dituduh Musnahkan Uang Rp300 Triliun, Simak Selengkapnya!
Baca Juga: Diana Rigg Pemain The Avengers Tutup Usia, Orang Terdekat Ungkap Fakta Mengejutkan Tentang Sosoknya
Akun sosial media resmi milik komando militer Tibet pada Rabu lalu juga mengumumkan bahwa sebuah helipad telah dibangun di rumah sakit umum di ibukota regional Lhasa.
Fasilitas tersebut ditujukan untuk mengevakuasi pasukan yang terluka dan akan diterbangkan dengan helikopter.
Hal ini dinilai akan memangkas waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut pasukan yang terluka dari perbatasan yang disengketakan dengan India. Dengan menggunakan ambulans, setidaknya membutuhkan waktu selama enam jam untuk melakukan perjalanan dari Shigatse yang merupakan kota terdekat dari Lhasa.
Baca Juga: Karena Polemik PSBB, Waketum Gerindra Minta Anies Baswedan Dicopot!
Baca Juga: Militer India Kerahkan Kendaraan Tempur untuk Respon Provokasi Militer Tiongkok
Direktur Departemen Layanan Medis Rumah Sakit, Wu Qianjin mengatakan bahwa fasilitas baru tersebut ditujukan untuk memastikan kelancaran akses dari rumah sakit ke pos perbatasan, tempat pelatihan serta tempat lainnya.***
