Jacob Blake Dihajar 7 Kali Tembakan oleh Polisi, Kasus Kulit Hitam Kembali Jadi Persoalan

- 25 Agustus 2020, 19:01 WIB
Jacob Blake Dihajar 7 Kali Tembakan oleh Polisi, Kasus Kulit Hitam Kembali Jadi Persoalan
Jacob Blake Dihajar 7 Kali Tembakan oleh Polisi, Kasus Kulit Hitam Kembali Jadi Persoalan /Sky News

SEMARANGKU - Jacob Blake, seorang warga kulit hitam yang menjadi korban penembakan di Negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat. Kabarnya, tujuh kali tembakan jarak dekat dilakukan oleh pihak kepolisian kepada Jacob Blake.

Setelah peristiwa penembakan tujuh kali tembakan tersebut, Jacob Blake dilarikan ke rumah sakit, menggunakan helikopter pada Minggu, 23 Agustus 2020, dan saat ini Jacob Blake dalam kondisi yang cukup serius.

Kejadian penembakan kepada Jacob Blake tersebut, diperlihatkan oleh sebuah rekaman yang tersebar di media sosial, saat kejadian, Jacob Blake sedang berjalan ke arah mobil dan diikuti oleh petugas yang sedang membawa senjata api.

Baca Juga: Link Live Streaming Kembalinya Raden Kian Santang: Tonton Vidio, dan RCTI Plus

Baca Juga: 4 Kebiasaan Orang Sukses yang Harus Kalian Punya

Dilansir Semarangku dari artikel di Portal Jember yang berjudul: Jacob Blake Ditembak 7 Kali oleh Polisi, Demonstrasi Kembali Pecah di AS

Ketika Jacob Blake membuka pintu mobil, salah satu petugas tampak mencengkram kaos Blake dan melepaskan tembakan dari arah belakang. Tujuh kali tembakan terdengar diikuti bunyi klakson mobil terus-menerus.

Pengacara hak-hak sipil yang juga mewakili keluarga George Floyd, Benjamin Crump, mengatakan ketiga putra Jacob Blake tengah berada di dalam mobil ketika polisi menembaki sang ayah.

Baca Juga: Serendipity akan Luncurkan Ice Cream Rasa Baru Hasil Kolaborasi Selena Gomez dan BLACKPINK

Baca Juga: Hari Terakhir Mengunggah DRH Bagi Peserta CPNS yang Lulus SKD Hari Ini 26 Agustus 2020

Petugas polisi mengatakan bahwa mereka dipanggil ke sebuah rumah pada pukul 17.11 sore. Namun, mereka tidak menjelaskan lebih lanjut perihal penyebab penembakan Blake.

saksi mata menyebut Jacob Blake tengah melerai perkelahian antara dua perempuan saat petugas tiba di lokasi.

Calon Presiden AS, Joe Biden, mengutuk insiden penembakan ini. Biden menuntut agar penyelidikan terkait segera dilaksanakan.

"Penyelidikan segera, penuh, dan transparan," ujar Biden.

Baca Juga: Sinopsis Film Beyond The Reach, Tayang Di Bioskop Trans TV Malam Ini, Misi Penyelamatan Diri

Baca Juga: Oppo F17 Pro, Ponsel Super Tipis  dengan 6 Kamera

"Dan pagi ini, bangsa ini bangun lagi dengan kesedihan dan kemarahan karena satu lagi orang kulit hitam Amerika adalah korban kekerasan yang berlebihan," lanjutnya.

Selain Biden, Hillary Clinton juga mengunggah sebuah cuitan dan menyinggung persoalan Black Lives Matter.

"Saya berdoa untuk Jacob Blake hari ini. Saya mendukung semua orang yang percaya bahwa keadilan harus ada untuk kasus ini," tulis Hillary.

Berdasarkan laporan, petugas yang terlibat dalam insiden penembakan ini telah mendapatkan cuti administratif. Hal itu diungkapkan oleh Departemen Kehakiman Wisconsin pada Senin, 24 Agustus 2020.

Baca Juga: Lirik Lagu Nasyid Ya Adheeman Oleh Ahmed Bukhatir

Baca Juga: Panen Raya Tembakau di Jateng, Ganjar Pranowo Pastikan Petani Tembakau Bisa Terjual Semua

Sementara itu, Divisi Investigasi Kriminal Wisconsin tengah melakukan upaya penyelidikan insiden penembakan ini. Pihaknya mengatakan akan memberi laporan terkait insiden ini kepada jaksa dalam waktu 30 hari.

Menanggapi kasus penembakan kepada Jacob Blake, Gubernur Wisconsin, Tony Evers, turut mengecam. Dalam sebuah cuitannya di media sosial Twitter, Evers mengatakan pihaknya menentang penggunaan kekuasaan secara berlebihan.

"Kami menentang penggunaan kekuatan berlebihan dan eskalasi langsung saat berurusan dengan warga kulit hitam Wisconsin," tulis Evers pada Senin, 24 Agustus 2020.

Baca Juga: 3 Doa yang Harus Dibaca Ketika Kamu dalam Kesulitan

Baca Juga: Vivo S1 Pro, Spesifikasi dan Harga Smartphone Midrange dengan Kamera Depan Pop Up

Sebagaimana kasus George Floyd yang mengundang protes besar, insiden ini pun memicu demonstrasi besar. Kota Kenosha di Wisconsin pun memberlakukan jam malam hingga pukul 7 Senin pagi.

Jam malam di Kenosha diberlakukan setelah massa protes melemparkan bom molotov dan batu bata ke arah polisi. Dari kejadian ini, seorang polisi dilaporkan mengalami luka-luka.

Protes di Kenosha adalah aksi terbaru dari rangkaian demonstrasi melawan kekerasan aparat dan rasisme sejak 25 Mei 2020.

Saat itu, kerusuhan terjadi setelah George Floyd tewas setelah lehernya ditindih lutut polisi selama 8 menit 46 detik.(Lulu Lukyani/Portal Jember)***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Portal Jember (PRMN)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x