Baca Juga: Paul Pogba Akan Bertahan di Manchester United, Masih Ingin Dipertahankan Ole Gunnar Solksjaer
Baca Juga: Gubernur California Desak Warganya Mengungsi dari Kebakaran Hutan
Sedangkan komentator militer di Hong Kong, Song Zhongping mengatakan peperangan di masa depan dapat terjadi di banyak tempat sekaligus, alasan utama mengapa China mengadakan latihan angkatan laut yang berbeda pada saat yang bersamaan.
"Militer China perlu memberi perhatian khusus pada Teluk Bohai, yang dekat dengan ibu kota Beijing, jadi harus dijaga ketat," kata Song. "Kita dapat mengincar perdamaian secara strategis, tetapi kita harus memiliki sarana militer untuk mendukung tujuan ini," tambahnya.
Adanya konfrontasi militer antara Tiongkok dan AS telah meningkat, dengan kedua negara mengirim lebih banyak kapal dan pesawat angkatan laut ke Laut China Selatan, tempat China dan tetangganya di Asia Tenggara memiliki sengketa maritim.
Baca Juga: Mal Tentrem Tidak Siap Hadapi Lonjakan Pengunjung, Ganjar Pranowo Meminta Ditutup Dulu, Video Viral
Baca Juga: Jalan Siliwangi Ditutup, Pemkot Semarang Tekan Angka Kecelakaan, Ini yang Dilakukan
Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri AS bulan lalu menyebut klaim Tiongkok di perairan itu sebagai pelanggaran hukum, sebuah komentar yang juga diamini oleh Australia.
Pada tahun 2016, pengadilan Den Haag dengan suara bulat memutuskan bahwa, berdasarkan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, klaim Tiongkok atas hampir semua Laut China Selatan tidak memiliki dasar hukum. Presiden China Xi Jinping bersumpah untuk tidak mematuhi putusan tersebut.
Tiongkok sejak itu meningkatkan pendekatannya ke negara-negara Asia Tenggara, menekankan keinginan Beijing untuk menyelesaikan sengketa maritim melalui dialog, dan telah meminta negara-negara tersebut untuk tidak memihak AS.