SEMARANGKU - Republik Kongo sedang berduka akibat peristiwa banjir dan tanah longsor yang baru-baru ini telah terjadi.
Menurut laporan gubernur Provinsi Kivu Selatan, banjir dan tanah longsor terjadi di Bushushu dan Nyamukubi di daerah Kalehe Kivu Selatan.
Banjir dan tanah longsor tersebut dipicu karena hujan deras yang terus menerus selama seminggu belakangan ini.
Bencana tersebut menimbulkan dampak yang cukup besar dengan menewaskan setidaknya lebih dari 401 korban yang telah dikonfirmasi di daerah yang terdampak.
Tidak hanya memakan korban, arus kuat dari banjir dan tanah longsor menyebabkan bangunan hancur terdorong arus dan puing-puingnya berserakan di seluruh wilayah tersebut.
Dikutip dari The News International, operasi penyelamatan pada bencana ini cukup sulit dilakukan karena jalanan berlumpur yang tidak dapat dilalui.
Minimnya peralatan untuk membersihkan sisa lumpur tanah longsor dan banjir membuat penduduk harus melintasi danau yang cukup berbahaya.
Meskipun demikian, upaya penyelamatan terus berusaha untuk dilakukan. Seorang aktivis di Kalehe, Valet Chebujongo mendesak penyediaan tempat aman bagi para korban.