Australia akan Beli 5 Kapal Selam Nuklir Terbaru dari Amerika Serikat dan Inggris, Ancaman Buat Indonesia?

- 10 Maret 2023, 17:40 WIB
Australia akan Beli 5 Kapal Selam Nuklir Terbaru dari Amerika Serikat dan Inggris /
Australia akan Beli 5 Kapal Selam Nuklir Terbaru dari Amerika Serikat dan Inggris / /Twitter US Navy Europe/

SEMARANGKU - Menurut 4 Pejabat AS, Australia akan mengumumkan pembelian 5 kapal selam bertenaga nuklir pada tahun 2030, US Virginia, sebagai tanda kesepakatan keamanan Pasifik dengan Amerika Serikat dan Inggris.

Dibawah perjanjian AUKUS, setidaknya satu kapal selam AS akan mengunjungi dermaga Australia pada tahun depan, dan selambatnya pada tahun 2030. 

Kelas baru dari kapal selam nuklir ini, akan dibangun berdasarkan desain Inggris dan teknologi AS, sebut seorang pejabat AS kepada Reuters.

Ini menunjukkan bahwa kapal selam kelas Virginia dari AS akan menjadi "stop-gap",  sementara Australia dan Inggris bekerja sama mendesain kapal selam untuk generasi berikutnya, dari kapal kelas Astute yang ada. 

Baca Juga: SUPER POWER, Indonesia Borong 42 Jet Tempur Rafale dari Prancis, 36 Unit F15 dari Amerika, Kapal Selam Next?

Perlu dicatat bahwa kerumitan proyek, menunjukkan kemungkinan bahwa kapal selam ini tidak akan siap sampai tahun 2040-an. 

Saat ini, Australia mengoperasikan 6 armada kapal selam kelas Collins bertenaga konvensional, yang akan diperpanjang masa kerjanya hingga 2036.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese dijadwalkan menemui Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, di San Diego pada Senin untuk membahas langkah AUKUS selanjutnya.

Baca Juga: Prancis Mulai Lirik Indonesia Sang Raksasa yang Baru Menggeliat, Borong Rafale Hingga Kapal Selam

Dua pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa setelah kunjungan pelabuhan tahunan, AS akan mengerahkan beberapa kapal selam ke Australia Barat sekitar tahun 2027.

Pada awal 2030-an, Australia akan membeli tiga kapal selam nuklir kelas Virginia dan memiliki opsi untuk membeli dua lagi. 

Kelebihan Kapal selam nuklir adalah dapat bertahan di bawah air lebih lama, daripada kapal selam konvensional dan lebih sulit dideteksi.

Perjanjian keamanan Pasifik AUKUS, pertama diumumkan pada September 2021, yang terjalin antara AS, Inggris, dan Australia. 

Ketiga negara tersebut akan berbagi kemajuan militer dan teknologi di bidang lain, mencakup kolaborasi pada rudal hipersonik, kecerdasan buatan, dan perang dunia maya.

AUKUS dipandang sebagai usaha untuk menandingi kekuatan China yang semakin besar, dan mempertegas posisi Australia di wilayah Pasifik, dan telah menimbulkan kecaman dari China.

Pengumuman perjanjian AUKUS juga menarik perhatian negara di sekitar Australia, termasuk Indonesia dan Malaysia, dan dikhawatirkan hal ini akan memicu persaingan senjata nuklir di Indo-Pasifik. 

Namun, Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles telah menenangkan mereka. Australia akan menghubungi pejabat senior dan pemimpin regional, termasuk Singapura dan Indonesia.

Dalam rapat parlemen, Richard Marles menyatakan kapal selam nuklir ini mempunyai kemampuan untuk beroperasi dalam perang, tetapi tujuan sesungguhnya adalah untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di wilayah Australia.

Jika kesepakatan ini benar terwujud, maka ini menjadi pertama kalinya sejak tahun 1960-an, AS mengekspor kapal selam berteknologi nuklir, setelah sebelumnya AS membantu Inggris untuk mendesain kapal selam di tahun tersebut.

Dilain pihak dengan adanya rencana pengadaan kapal selam nuklir ini bisa jadi ancaman untuk keamanan wilayah teritorial Indonesia. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah