Network
SEMARANGKU - Kesepakatan terjadi sesudah Indonesia menandatangani kontrak pembelian 6 dari 42 unit Dassault Rafale dari Prancis.
Demi pengokohan pertahanan udara Indonesia terus digencarkan. Indonesia resmi membeli 6 dari 42 unit jet tempur Dassault Rafale dari Prancis pada Kamis, 10 Februari 2022.
Belum lama ini, Amerika Serikat menyepakati penjualan jet tempur F-15 untuk Indonesia.
Selain rafale bakal ada 36 unit F-15 modern yang dilengkapi amunisi dan sistem komunikasi yang menunjang pertahanan Indonesia dengan nilai penjualan US$13,9 miliar atau sekitar Rp. 199,6 triliun.
Baca Juga: Prancis dan Indonesia Mulai Intim dan Romantis, Inikah Pembalasan Prancis pada Australia soal AUKUS?
'Penjualan yang diusulkan bakal mensuport keputusan luar negeri dan keamanan nasional AS dengan menambah keamanan mitra regional utama yang kapasitasnya untuk kestabilan politik, dan perkembangan ekonomi di teritori Asia-Pasifik,' kata Departemen Luar Negeri AS.
Kesepakatan terjadi Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengunjungi Jakarta pada pertengahan Desember tahun lalu, dan mengadakan perbincangan dengan petinggi Indonesia. Blinken memuji jalinan dekat AS-Indonesia.
'Sangat perlu untuk kepentingan nasional AS demi membantu Indonesia dalam meningkatkan dan menjaga kapabilitas yang kuat dan efektif, ujarnya.
Baca Juga: Prancis Mulai Lirik Indonesia Sang Raksasa yang Baru Menggeliat, Borong Rafale Hingga Kapal Selam
Sesaat sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Menhan Prancis Florence Parly. Dalam diskusi tersebut mengulas terkait kerja sama sektor pertahanan.
Berkat pertemuan ini, Indonesia resmi memesan 42 unit pesawat tempur terbaru Prancis, Dassault Rafale. Pesanan dipenuhi dengan penandatanganan kontrak pembelian 6 unit Rafale untuk sesi pertama, lalu disusul 36 unit lainnya, dilansir dari Aljazeera.
Indonesia bakal memborong 42 jet tempur Dassault Rafale produksi Prancis. Pada babak pertama, Indonesia sudah menandatangani pembelian 6 pesawat generasi 4.5.
Prabowo yang baru saja menerima kunjungan Menteri Angkatan Bersenjata Perancis Florence Parly di kantornya menambahkan, 'pembelian 36 pesawat akan segera ditandatangani'.
Pada akhir pertemuan, Prabowo dan Florence Parly menghadiri penandatanganan perjanjian kerjasama di sektor riset dan development kapal selam antara PT PAL dan Naval Group.
"Pastinya bakal menuju pada pembelian dua kapal selam kelas Scorpene dengan AIP dan persenjataan serta suku cadang yang diperlukan termasuk latihan," kata Prabowo.
Indonesia dan Prancis menandatangani kerja sama lain. Salah satunya kerjasama antara PT DI dan Dessault untuk perawatan dan modifikasi pesawat Prancis di Indonesia. PT Pindad dan Nexter Munition juga bekerjasama dalam produksi amunisi kaliber besar.
"Kerja sama PT Pindad terkait 'manufacturing' amunisi untuk kepentingan persenjataan darat dan amunisi kaliber besar," ujar Prabowo.
Florence Parly menyambut baik penandatanganan beragam kerja sama penyediaan pesawat tempur Rafale oleh Indonesia.
'Saya percaya perusahaan Indonesia bisa merajut sinergi untuk menyuport program modernisasi alutsista TNI serta meningkatkan industri taktis nasional Indonesia,' kata Parly.
Menurutnya, pengadaan pesawat Rafale ini menunjukkan keyakinan Indonesia pada Prancis. Penandatanganan kontrak ini sebagai langkah penting dalam proses penyediaan alutsista Indonesia.
"Kontrak bakal segera diaktifkan untuk memulai proses produksi supaya Indonesia bisa memakai Pesawat Rafale dalam tempo dekat," pungkas Menhan Prancis Parly.***
