Warga Serbia Serbu Gedung Palemen Setelah Pengumuman Lockdown Kembali Diberlakukan

- 9 Juli 2020, 11:36 WIB
ILUSTRASI bentrokan.*
ILUSTRASI bentrokan.* /DOK. ANTARA/

SEMARANGKU - Penerapan kembali lockdown di Serbia menyulut kemarahan warga Serbia, hasilnya bentrokan keras di ibukota Beograd pun terjadi.

Dalam bentrokan tersebut setidaknya 60 polisi dan pengunjuk rasa terluka, sedangkan beberapa orang ditangkap di tengah peringatan baru untuk melakukan lockdown kembali, karena angka kenaikan virus itu masih terus bertambah.

Seperti ditulis di Independent, pengunjuk rasa yang marah tumpah di jalanan Beograd dan mencoba untuk menyerbu parlemen setelah pejabat kesehatan melaporkan angka kematian tertinggi satu hari dari 13 menjadi 299 kasus Covid-19 baru.

Baca Juga: Indonesia Beli 8 Unit Pesawat Osprey dari Amerika Serikat

Para pengunjuk rasa melemparkan batu, botol dan benda-benda lainnya dan membakar lima kendaraan polisi sementara rekaman video bentrokan itu memperlihatkan polisi memukuli beberapa demonstran.

Sekitar 23 orang demonstran telah ditangkap sementara seorang pejabat penegak hukum mengatakan pihak berwenang berusaha mengidentifikasi lebih banyak orang yang ambil bagian dalam kerusuhan itu.

Kerumunan di luar gedung melakukan nyanyian untuk pengunduran diri Alexander Vukic (Presiden Serbia). Seorang demonstran mengatakan "kesalahan" pemerintahnya telah menyebabkan meningkatnya kasus virus Corona.

Baca Juga: Tips Hemat Baterai Ponsel Salah Satunya dengan Cara Ini

Para pengkritik pemerintah berpendapat bahwa keputusan untuk mengizinkan pertandingan sepak bola, acara keagamaan, pesta dan pertemuan pribadi dan agar pemilihan parlemen berlangsung sekitar 21 Juni adalah penyebab lonjakan kenaikan angka virus corona.

Banyak yang menyalahkan pemimpin Serbia otokratis itu karena mencabut langkah-langkah lockdown yang sebelumnya diterapkan hanya agar ia terlihat sedang memperkuat kekuasaannya setelah pemilihan parlemen. Namun, Dia membantah klaim itu.

Baca Juga: Gara-Gara Ujaran Kebencian Para Pengiklan Cabut, Saham Facebook Sempat Turun

Menurut Alexander Vukic situasi di negaranya saat ini sangat mengkhawatirkan karena rumah sakit di Serbia dalam keadaan penuh.

Kepala ahli epidemiologi Serbia, Predrag Kon, mengatakan, "Penerapan jam malam masih dalam diskusi dan mungkin tidak akan dikenakan," kata Kon yang juga mengatakan bahwa akan ada kemungkinan lockdown total di Beograd pada akhir pekan." ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x