Konflik Amerika vs Tiongkok Terus Memanas, Selat Bashi Jadi Tempat Baru Unjuk Kekuatan

- 7 Juli 2020, 21:30 WIB
TIONGKOK kembali tingkatkan latihan militernya di wilayah sengketa Laut China Selatan pada Rabu 1 Juli 2020
TIONGKOK kembali tingkatkan latihan militernya di wilayah sengketa Laut China Selatan pada Rabu 1 Juli 2020 /Antara/.*/Antara

 

SEMARANGKU – Perseteruan antara Tiongkok dan Amerika Serikat terus mengalami grafik naik turun, khususnya di wilayah sengketa Laut China Selatan.

Unjuk kekuatan dan pamer alat perang terus dilakukan oleh kedua negara yang sebenarnya jauh dari letak secara geografis ini.

Saat ini Tiongkok ingin mengklaim Laut China Selatan sebagai bagian dari perairan tradisional negaranya sedangkan Amerika tak ingin jika Tiongkok menguasai lautan strategis tersebut.

 Baca Juga: Meksiko Masuk Lima Besar Negara dengan Angka Kematian Tinggi Akibat Covid-19

Beberapa kali operasi militer dilakukan kedua negara baik hanya lewat patroli maupun latihan perang ditempat yang sama.

Perseteruan dengan Amerika bukanlah satu-satunya konflik yang dihadapi oleh Tiongkok, namun juga dengan negara yang berbatasan dengan perairan ini khususnya negara-negara Asean.

Seperti dikabarkan Pikiran-Rakyat.com bahwa belum lama ini, AS pun mengerahkan dua kapal induk, yakni USS Ronald Reagan dan Nimitz sebagai bentuk dukungan atas 'laut bebas dan terbuka'.

 Baca Juga: Lewat Amandemen Vladimir Putin Tetap Akan Berkuasa Hingga 2036

Namun, konflik AS-Tiongkok tak hanya meliputi perairan Laut China Selatan, tetapi juga Selat Bashi.

Selat Bashi merupakan pintu masuk Laut China Selatan dari Samudra Pasifik, tepatnya di antara Pulau Anggrek, Taiwan dengan Pulau Y'Ami, Filipina.

Dikabarkan jika militer AS telah mengirimkan pesawat tempur untuk melakukan pengintaian di sana. Pada Jumat 3 Juli 2020, pemantauan pesawat tersebut telah memasuki hari ke-13.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Tak Hanya Laut China Selatan, Tiongkok dan AS Kini 'Nyalakan' Ketegangan di Selat Bashi

 Baca Juga: Ayah Petarung MMA Khabib Nurmagedov Meninggal Karena Covid-19

Tak mau kalah, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) juga melakukan hal serupa beberapa bulan terakhir. Bulan lalu, lusinan pesawat tempur Tiongkok mendekati garis batas pertahanan udara Taiwan sebelah tenggara.

Pesawat itu terbang melintasi Selat Bashi, kemudian meneruskan perjalanan ke Laut China Selatan.

Aksi ini menjadi 'tebasan pedang' dari kedua sisi di atas perairan yang merupakan salah satu jalur pelayaran paling penting di dunia.

 Baca Juga: Tiga Pemimpin Dunia yang Hidup Sederhana Tak Bergelimang Harta

Lembaga Inisiatif Penyelidik Laut China Selatan, kelompok peneliti yang berafiliasi dengan Universitas Peking menyebut AS mengirim enam pesawat pengintai dan dua pesawat pembawa bahan bakar pada Jumat 3 Juli 2020.

Grup think tank itu mengatakan pesawat-pesawat tersebut mulai beraksi sejak Kamis 2 Juli 2020 tengah malam di sekitar Selat Bashi.

Perairan tersebut bukan cuma penting bagi dunia, tetapi juga menjadi pintu masuk setiap operasi militer Tiongkok maupun AS.

 Baca Juga: Rakyat Amerika Pernah Menyesal Telah Keliru Memilih Seorang Presiden

Dalam misi pengintaian itu, pesawat tempur AS mencoba melacak aktivitas kapal selam milik Tiongkok di sana.

Keberadaan pesawat ini juga seiring dengan kedatangan USS Reagan, Nimitz dan empat kapal perang lain yang berlatih di Laut Filipina.

"Regu penyerang Nimitz dan Ronald Reagan memimpin operasi ganda di Laut Filipina," kata Komando AS di Indo-Pasifik.

 Baca Juga: India Mulai Blokir Layanan TikTok dan 58 Aplikasi Asal China

"Kapal dan pesawat kedua regu memulai operasi terkoordinasi di atas perairan internasional sejak Minggu 28 Juni 2020," sambungnya.

Kapal induk lain bernama USS Theodore Roosevelt juga dikabarkan berada di sekitar perairan itu.

Baca Juga: India dan Tiongkok Makin Memanas, Amerika Gatal Masuk Ikut Campur

Di sisi lain, Tiongkok juga agresif menggelar sejumlah aktivitas militer, mulai dari latihan di pulau sengketa hingga peluncuran pesawat tempur baru jenis J-15.

Selain pesawat, kapal selam Tiongkok dikabarkan sempat melintas di dekat Jepang sehingga AS berusaha melacaknya saat ini.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x