Network
SEMARANGKU – Ketegangan antara India dan Tiongkok yang terjadi beberapa hari lalu diperbatasan antara kedua negara meninggalkan cerita sadis.
Beredar sebuah foto tubuh tentara India yang sudah dimutilasi oleh tentara Tiongkok. Pertempuran antara kedua negara tersebut memang tidak menggunakan senjata api namun senjata dari kayu berpaku serta sajam dan batu.
Layaknya tawuran kedua tentara terlibat bentrok dan memakan korban meninggal dikedua negara. Namun setidaknya 20 tentara India tewas dalam bentrokan di perbatasan dengan Tiongkok, pada Senin 15 Juni 2020.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Kini Netflix Sudah Bisa Ditonton di TVRI
Sedangkan dari pihak Tiongkok sendiri masih bungkam soal korban di pihak mereka. Hingga kini masih belum dipastikan berapa orang yang menjadi korban luka maupun tewas.
Artikel ini sudah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul:Tiongkok Disebut 'Barbar', Beredar Foto Tubuh Tentara India yang Dimutilasi di Perbatasan Galwan
Menurut laporan India Today pada Sabtu, 20 Juni 2020, menyebut sejumlah jenazah tentara India itu ada yang ditemukan dalam keadaan termutilasi.
Diketahui ada tentara India yang diduga dimutilasi, pada Kamis, 18 Juni 2020 waktu setempat seperti dilansir dari PikiranRakyat.com.
Baca Juga: Pemkot Surakarta Akan Gelar Sayembara Desain Patung Didi Kempot
Dalam foto tersebut, memperlihatkan tongkat pemukul yang dipasangi paku tajam dan kawat berduri di sekelilingnya.
Foto itu diberitakan media Inggris BBC yang didapat dari seorang perwira senior militer India di perbatasan.
Sementara itu, Perwira tersebut mengatakan senjata digunakan oleh tentara Tiongkok di perbatasan India-Tiongkok.
Baca Juga: Kabar Baik Liga 1 dan 2 Musim 2020 Resmi Dilanjutkan, Ini Kata PSSI
Seorang Analis Pertahanan, Ajai Shukla, mencuitkan gambar tersebut, dan menyebut penggunaan senjata itu sebagai perilaku "barbar".
Namun laporan ini diketahui masih belum bisa mendapatkan konfirmasi resmi dari pihak otoritas maupun militer India.
Hingga kini, Tiongkok dan India masih saling menuduh perihal siapa yang menjadi provokator dalam pertempuran itu.*** (Rahmi Nurlatifah/PikiranRakyat.com)
