Buku John Bolton Ungkap Donald Trump Minta Pemimpin Tiongkok Membantu Pemilihannya

- 19 Juni 2020, 05:30 WIB
Donald Trump mengancam John Bolton bisa menghadapi dakwaan pidana
Donald Trump mengancam John Bolton bisa menghadapi dakwaan pidana /New York Post

Dalam buku yang berjudul "The Room Where It Happened: A White House Memoir" yang sangat menghebohkan politik Amerika dan dunia ini, Bolton juga mengatakan ia memberi tahu Jaksa Agung William Barr dan Penasihat Gedung Putih Pat Cipollone.

Tentang beberapa kejadian ketika Trump diduga menyatakan kesediaan untuk memblokir penyelidikan perusahaan-perusahaan seperti perusahaan telekomunikasi China ZTE dan Halkbank milik negara Turki.

 Baca Juga: Ribuan Gamers Ikut War from Home di National E-Sport Java Governor Cup 2020

"Polanya tampak seperti penghalang keadilan sebagai caranya, yang tidak bisa kita terima," tulis Bolton.

Jika Demokrat memperluas kasus impeachment mereka di luar dugaan seputar pemotongan sekitar $ 400 juta bantuan militer ke Ukraina, Bolton menulis, "Mungkin ada peluang yang lebih besar untuk membujuk orang lain bahwa 'kejahatan tinggi dan pelanggaran ringan' telah dilakukan."

Bolton juga mengklaim Trump, selama percakapan pada bulan Agustus, secara pribadi mengakui "quid pro quo" di inti kasus ini.

 Baca Juga: PM India Peringatkan Tiongkok Jika akan Membalas jika Ketegangan Terus Berlanjut

"Dia mengatakan dia tidak setuju mengirimi mereka apa pun sampai semua bahan investigasi Rusia yang terkait dengan [Hillary] Clinton dan [mantan Wakil Presiden Joe] Biden telah diserahkan."

Departemen Kehakiman (DOJ) menggugat pada hari Selasa kemarin untuk memblokir penerbitan buku ini, yang akan dirilis Selasa depan 23 Juni oleh Simon & Schuster, dengan alasan bahwa buku itu berisi informasi rahasia.

Presiden Trump Rabu malam mengecam Bolton sebagai orang yang tidak dapat dipercaya dan tidak disukai. "Dia pembohong," kata Trump kepada The Wall Street Journal, sambil menambahkan "Semua orang di Gedung Putih membenci John Bolton."

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: The New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x