PM India Peringatkan Tiongkok Jika akan Membalas jika Ketegangan Terus Berlanjut

- 18 Juni 2020, 08:35 WIB
Perbatasan India-Tiongkok.
Perbatasan India-Tiongkok. //Twitter/@IndiaToday

Bentrokan segera meningkatkan ketegangan antara kedua negara, yang keduanya dipimpin oleh para pemimpin nasionalis yang ingin memproyeksikan citra kekuatan di negaranya sendiri dan dunia.

Masing-masing pihak mengatakan tidak ingin ribut, bahkan ketika mereka saling menyalahkan yang lain untuk memulai bentrokan dan mengatakan mereka siap untuk bertahan melawan serangan lebih lanjut.

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, memarahi mitranya dari India pada hari Rabu, menurut Kementerian Luar Negeri Cina. Wang menuduh pasukan India memprovokasi konfrontasi pada hari Senin dengan melanggar kesepakatan yang dicapai beberapa hari sebelumnya untuk mengurangi ketegangan di perbatasan.

 Baca Juga: Ganjar Pranowo Pastikan 2021 Semua Arena Olahraga di Jatidiri Selesai

"India tidak boleh salah menilai situasi saat ini dan tidak boleh meremehkan keinginan China untuk menjaga kedaulatan wilayah," kata Wang kepada menteri urusan luar negeri India, Subrahmanyam Jaishankar, menurut sebuah pernyataan yang dirilis di Beijing seperti dilansir Semarangku.com dari BBC.

Modi juga dikritik karena tidak berbicara kepada publik sebelumnya tentang kerugian besar yang diderita India. Sebagian besar popularitasnya berasal dari kebijakan luar negerinya yang kuat dan upayanya untuk memproyeksikan India sebagai kekuatan dunia.

 Tetapi militer India bukan tandingan Cina, dengan membatasi pilihannya untuk menyerang balik dan mengambil risiko konfrontasi yang lebih dalam, sepertinya negaranya sulit untuk menang.

 Baca Juga: Ganjar Pranowo Usul Wisatawan Dieng Wajib Pakai Pemandu Wisata

Di China, para pejabat di Beijing menghadapi pertanyaan tentang korban yang mungkin dideritanya Senin malam di Lembah Galwan, wilayah curam dan berbatu. 

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, dua kali menghindari pertanyaan tentang laporan berita India bahwa China juga telah menderita 43 korban jiwa, termasuk kematian. Dia mengatakan ia tidak memiliki informasi untuk diberikan.

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x