Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina, Kyrylo Tymoshenko, mengatakan total 18 orang tewas, termasuk dua anak-anak.
Kematian tersebut menambah lebih dari 4.700 warga sipil yang tercatat tewas oleh PBB sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022.
Angka tersebut yang diperkirakan jauh lebih tinggi, termasuk setidaknya 350 anak-anak.
Serangan Odesa terjadi tak lama setelah Rusia pada hari Kamis mengatakan akan menarik pasukannya dari Pulau Ular, singkapan Laut Hitam yang signifikan secara strategis yang direbut Rusia pada tahap awal serangan.
Rusia menyebut penarikan itu sebagai sikap niat baik yang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa itu tidak menghalangi upaya PBB untuk membuka koridor untuk mengangkut gandum dari Ukraina.
Sementara itu di timur, pasukan Ukraina berjuang untuk mempertahankan Kota Lysychansk di tengah serangan artileri Rusia.
Pasukan Rusia telah berusaha mengepung kota itu sejak merebut Severodonetsk di dekatnya pekan lalu.
Zelenskyy mengatakan serangan Rusia menunjukkan superioritas dalam senjata penjajah saat ia terus meminta artileri yang lebih modern dari sekutu Barat.
Menyusul pertemuan berturut-turut para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pekan lalu.