Perang Belum Selesai, Rusia Desak Pasukan Ukraina di Severodonetsk untuk Menyerah

- 15 Juni 2022, 20:17 WIB
 Sistem pertahanan udara S-400 Rusia, Perang Belum Selesai, Rusia Desak Pasukan Ukraina di Severodonetsk untuk Menyerah
Sistem pertahanan udara S-400 Rusia, Perang Belum Selesai, Rusia Desak Pasukan Ukraina di Severodonetsk untuk Menyerah //TASS

SEMARANGKU - Rusia mendesak pasukan Ukraina yang berada di Severodonetsk untuk menyerah, di tengah perang yang belum selesai.

Saat ini Kota Severodonetsk menjadi medan perang yang sengit, Rusia mendesak militer Ukraina untuk meletakkan senjata.

Di tengah perang ini, Rusia mengatakan telah menawarkan para pejuang Ukraina di Kota Severodonetsk, Ukraina timur, kesempatan untuk menyerah pada Rabu, 15 Juni 2022.

Kota Severodonetsk telah menjadi titik nyala konflik perang Rusia vs Ukraina dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Ukraina Keteteran Hadapi Artileri Rusia, AS dan Sekutunya Enggan Pasok Senjata Jenis Ini

Pihak berwenang setempat mengungkapkan bahwa ratusan warga sipil dan tentara Ukraina bersembunyi di pabrik kimia Azot di bawah serangan gencar dari pasukan Rusia yang berusaha merebut kota itu.

Rusia mengatakan pada Selasa, 14 Juni 2022 bahwa mereka akan membuka koridor kemanusiaan pada hari Rabu, 15 Juni 2022 untuk memungkinkan warga sipil pergi.

Kremlin juga mendesak para pejuang Ukraina untuk menghentikan perlawanan mereka yang tidak masuk akal dan meletakkan senjata mereka.

“Dipandu oleh prinsip-prinsip kemanusiaan, Angkatan bersenjata Rusia dan formasi Republik Rakyat Luhansk siap untuk mengatur operasi kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil,” ujar Kementerian Pertahanan Rusia, dikutip dari Al Jazeera.

Kementerian Pertahanan Rusia menuturkan bahwa koridor kemanusiaan akan diberlakukan antara pukul 08:00 (05:00 GMT) dan pukul 20:00 waktu Moskow, Rabu 15 Juni 2022.

Baca Juga: Makin Mesra, Rusia dan China Buka Jembatan Lintas Batas, Ada Kaitannya dengan Perang di Ukraina?

Semua jembatan di atas sungai Siverskyi Donets yang menghubungkan Severodonetsk ke wilayah yang dikuasai Ukraina telah hancur.

Dalam pernyataan yang mengumumkan seruan untuk menyerah, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh pejuang Ukraina menggunakan warga sipil di pabrik Azot sebagai tameng manusia.

Pihak berwenang di Ukraina mengatakan bahwa ada lebih dari 500 warga sipil yang bersembunyi di dalam Azot.

Seorang wakil dari otoritas separatis di Luhansk, Vitaly Kiselyov, memperkirakan bahwa sekitar 2.500 pejuang Ukraina dan asing dapat bersembunyi di pabrik Azot.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah memberi tahu Ukraina tentang tawarannya dan mendesak pihak berwenang untuk memberikan perintah untuk menyerah.

Tentara Rusia mengatakan bahwa pihak berwenang Ukraina meminta agar warga sipil dari pabrik Azot diangkut ke Lysychansk yang dikuasai Kiev.

Namun, evakuasi di sana tidak mungkin karena jembatan terakhir yang menghubungkan kota-kota telah dihancurkan.

Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, sekali lagi meminta senjata berat dari Barat.

Zelenskyy mengkritik perilaku terkendali dari beberapa pemimpin Eropa.

Presiden Zelenskyy telah berulang kali mendesak Barat untuk mengirimkan senjata berat ke Ukraina secepat mungkin.

Itulah Rusia yang mendesak pasukan Ukraina yang berada di Severodonetsk untuk menyerah, di tengah perang yang belum selesai.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah