SEMARANGKU - Ukraina mengakui bahwa pihaknya keteteran menghadapi artileri Rusia, di tengah perang yang telah memasuki minggu keempat.
Pejabat tinggi intelijen Ukraina menyebutkan bahwa hampir kehabisan amunisi dan hanya bisa mengandalkan senjata yang dipasok Barat dalam pertempuran melawan artileri Rusia.
“Pertempuran jarak jauh akan menentukan hasil dari konflik antara Rusia dan Ukraina, dan kita kalah dalam artileri,” ujar Vadim Skibitsky, Wakil Kepala Intelijen Militer Ukraina, dikutip dari RT.
Dia menuturkan bahwa pasukan Ukraina saat ini menembakkan 5.000 hingga 6.000 peluru artileri ke arah pasukan Rusia dalam sehari.
“Kami hampir menghabiskan semua amunisi (artileri) kami dan sekarang menggunakan peluru standar NATO kaliber 155,” terangnya.
Skibitsky juga mengatakan bahwa senjata Rusia juga sangat kalah di Donbass, karena hampir kehabisan artileri rancangan Soviet dan Rusia.
“Ukraina memiliki satu artileri hingga 10 hingga 15 artileri Rusia,” pungkasnya.
Skibitsky juga meminta pendukung asing Kiev untuk memasok sistem roket jarak jauh yang dapat menghancurkan artileri Rusia dari jauh.