Namun, Iran telah menindaklanjuti ancamannya akhir-akhir ini.
Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengklaim pada bulan Maret telah meluncurkan serangan rudal presisi di pusat strategis perencanaan dan kejahatan Zionis di Kota Erbil, Irak utara.
Baca Juga: Rusia Umumkan Data Tentara Bayaran Asing yang Bela Ukraina, Personil Terbanyak Datang dari Polandia
Israel membantah mengoperasikan fasilitas semacam itu di Irak.
Di balik layar, pembicaraan yang bertujuan untuk memulihkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) 2015 terhenti.
JCPOA adalah judul resmi dari kesepakatan nuklir Iran 2015.
Ditandatangani oleh Iran dan AS, Inggris, Rusia, Prancis, Jerman, China, dan Uni Eropa.
Kesepakatan itu menjanjikan keringanan sanksi Iran dengan imbalan penghentian program nuklirnya.
Mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri dari kesepakatan pada 2018.
Trump mengklaim bahwa Iran melanggar kewajibannya.