Namun, Ursula menyatakan harapan bahwa China akan menggunakan pengaruhnya sebagai kekuatan utama untuk meyakinkan Rusia agar berhenti.
“Kami meminta China untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina. China tidak bisa menutup mata terhadap pelanggaran Rusia terhadap hukum internasional,” ujar Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, dikutip dari Al Jazeera.
“Setiap upaya untuk menghindari sanksi atau memberikan bantuan kepada Rusia akan memperpanjang perang,” pungkasnya.
China telah menjalin hubungan keamanan dan ekonomi yang lebih dekat dengan Rusia dan telah menolak untuk mengutuk serangan Rusia di Ukraina.
Beijing telah berulang kali mengkritik apa yang disebutnya sanksi Barat yang ilegal dan sepihak.
Beberapa minggu sebelum perang dimulai pada 24 Februari, 2022, China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas.
Xi mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa bahwa akar penyebab krisis Ukraina adalah ketegangan keamanan regional di Eropa.
Itulah China yang tidak mau melakukan pendekatan yang lebih keras atas perang Rusia di Ukraina, Xi Jinping ungkap penyebab krisis.***