China Enggan Lakukan Pendekatan yang Lebih Keras atas Perang Rusia, Xi Jinping Ungkap Penyebab Krisis

- 3 April 2022, 04:15 WIB
China Enggan Lakukan Pendekatan yang Lebih Keras atas Perang Rusia, Xi Jinping Ungkap Penyebab Krisis
China Enggan Lakukan Pendekatan yang Lebih Keras atas Perang Rusia, Xi Jinping Ungkap Penyebab Krisis /Reuters/

SEMARANGKU - China tidak mau melakukan pendekatan yang lebih keras atas perang Rusia di Ukraina.

Perihal China yang tidak mau menggunakan pendekatan yang lebih keras terkait perang Rusia di Ukraina diungkapkan oleh Bejing dalam KTT Uni Eropa-China yang telah berlangsung pada Jumat, 1 April 2022.

China memberi tahu Uni Eropa bahwa mereka akan mendorong perdamaian di Ukraina dengan cara mereka sendiri menolak seruan untuk pendekatan yang lebih keras atas perang Rusia.

China telah menawarkan jaminan kepada Uni Eropa bahwa mereka akan mencari perdamaian di Ukraina karena menolak tekanan dari kelompok itu untuk mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia.

Baca Juga: Perang Rusia-Ukraina Pengaruhi Ekonomi Mesir dan Kini Terapkan Langkah Penghematan Drastis

Dalam KTT China-Uni Eropa pertama dalam dua tahun, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa bahwa Beijing akan mendorong perdamaian dengan caranya sendiri.

Sementara itu, Presiden China, Xi Jinping yang telah mengembangkan hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan dia berharap Uni Eropa akan mengambil pendekatan yang independen.

Uni Eropa mengatakan kepada Beijing selama KTT virtual untuk tidak membiarkan Moskow menghindari sanksi Barat yang dikenakan atas perang Rusia ke Ukraina.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan bahwa para pemimpin dari kedua belah pihak bertukar pandangan yang sangat berlawanan tentang banyak topik.

Baca Juga: Benarkah Harga Nokia Edge 2022 Lebih Murah Daripada iPhone? Berikut Ini Harga dalam Rupiah dan Spesifikasinya

Namun, Ursula menyatakan harapan bahwa China akan menggunakan pengaruhnya sebagai kekuatan utama untuk meyakinkan Rusia agar berhenti.

“Kami meminta China untuk membantu mengakhiri perang di Ukraina. China tidak bisa menutup mata terhadap pelanggaran Rusia terhadap hukum internasional,” ujar Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, dikutip dari Al Jazeera.

“Setiap upaya untuk menghindari sanksi atau memberikan bantuan kepada Rusia akan memperpanjang perang,” pungkasnya.

China telah menjalin hubungan keamanan dan ekonomi yang lebih dekat dengan Rusia dan telah menolak untuk mengutuk serangan Rusia di Ukraina.

Beijing telah berulang kali mengkritik apa yang disebutnya sanksi Barat yang ilegal dan sepihak.

Beberapa minggu sebelum perang dimulai pada 24 Februari, 2022, China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas.

Xi mengatakan kepada para pemimpin Uni Eropa bahwa akar penyebab krisis Ukraina adalah ketegangan keamanan regional di Eropa.

Itulah China yang tidak mau melakukan pendekatan yang lebih keras atas perang Rusia di Ukraina, Xi Jinping ungkap penyebab krisis.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x