Pembelian Pesawat Rafale Prancis Buat Indonesia Disorot Dunia, Disebut Raksasa yang Tak Kasat Mata, Kenapa?

- 22 Maret 2022, 12:21 WIB
Jet tempur Rafale Prancis
Jet tempur Rafale Prancis /avionslegendaires

SEMARANGKU- Pembelian pesawat Rafale Prancis oleh Indonesia, buat media asing menyoroti langkah strategis tersebut.

Dikatakan bahwa pembelian pesawat Rafale Prancis adalah keberhasilan baru bagi industri pertahanan Indonesia.

Menurut salah satu media asing di Prancis yakni Avionslegendaires.net pembelian Indonesia atas pesawat Rafale Prancis menjadi suatu gambaran keberhasilan industri pertahanan.

"Disorot di media kami oleh keberhasilan industri pertahanan baru-baru ini, Indonesia terus menghadirkan paradoks sebagai negara yang kurang dikenal, meskipun kepentingan strategisnya berkembang di Asia dan di dunia." Tulis Avionslegendaris.net.

Baca Juga: SENGIT! Ukraina Tegas Menolak Seruan Rusia untuk Serahkan Mariupol, Zelenskyy: Semua Orang Tahu

Tentu kehadiran Indonesia dalam membeli pesawat Rafale Prancis kini membuat NKRI disorot.

Oleh karena itu Prancis menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara Raksasa yang Tak Kasat Mata.

Hak ini terbukti dari langkah strategis Indonesia yang berhasil membuat beberapa negara besar seperti Amerika bahkan mendukung industri pertahanan yang dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Avionslegendaris.net dalam satu tulisannya mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh Indonesia tentu adalah langkah besar.

Bahkan tentu banyak orang akan bertanya bahwa sejauh mana Indonesia memiliki dukungan hingga berani mengambil beberapa langkah tersebut.

Baca Juga: Rusia Kembali Luncurkan Rudal Hipersonik Kinzhal, Hancurkan Markas Pasukan Khusus dan Legiun Asing Ukraina

"Orang tergoda untuk bertanya-tanya sejauh mana Indonesia memiliki dukungan yang cukup kuat untuk mengkonfirmasi pesanan kedua model pesawat ini yang jauh dari kata termurah di pasaran," tulis Avionslegendaires.net seperti dikutip Zonajakarta.com.

Sekali lagi Indonesia disebut sebagai Negara Tak Kasat Mata lantaran Amerika Serikat bahkan saat ini telah memberi lampu hijau.

Entah apa yang mendasari Amerika Serikat akan melepas 36 Eagle II ke Indonesia, meski tindakan tersebut bisa saja membahayakan.

Pasalnya bukan karena dalam ranah bisnis, namun perjanjian kontrak Penerbangan Dassault dengan Prancis.

"Apakah lampu hijau Amerika untuk ekspor tiga puluh enam Eagle II membahayakan kontrak Penerbangan Dassault? Apriori bukan karena Indonesia sebagian besar telah menjinakkan ranjau hulu dengan mengumumkan keinginannya untuk menyelaraskan kedua model pesawat tersebut.

Terlepas dari itu semua tentu hal tersebut membuat Prancis lagi-lagi menyebut Indonesia sebagai Raksasa yang Tak Kasat Mata.

Baca Juga: Boris Johnson Dikritik Lantaran Bandingkan Brexit dengan Ukraina, Presiden Dewan Eropa: Singgung Akal Sehat

Sisi baiknya adalah Indonesia memiliki industri ekonomi dan intelijen di kawasan Asia.

Tentu hadirnya Indonesia yang mulai aktif dan getol dalam membeli berbagai pesawat tempur milik Prancis dan Eagle II milik Amerika jelas membuat pengamat pertahanan bingung.

Padahal Indonesia juga masih terlibat kerjasama dengan Korea Selatan dalam membuat pesawat tempur.

Namun yang jelas kini Indonesia berhasil menjadi paradoks dari stigma negara-negara tersebut bahwa pasar industri pertahanan di Asia Tenggara tidaklah melempem.

Apa yang dilakukan Indonesia jelas membuat banyak negara heran pasalnya dalam kurang 24 jam setelah melakukan pembelian Rafale Prancis, Amerika merestui Indonesia memborong 36 unit F-15ID Boramae.

Namun yang jelas langkah Indonesia tidaklah main-main entah apa maksud strategis pembelian pesawat, namun Prancis mengakui bahwa Indonesia adalah Raksasa yang Tak Kasat Mata.***

Editor: Febri Eka Pambudi

Sumber: avionslegendaires.net


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah