Kinzhal merupakan senjata yang mampu menyerang target sejauh 2.000 km (1.250 mil) dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.
Konashenkov menambahkan bahwa serangan lain oleh rudal yang diluncurkan dari udara menghantam sebuah fasilitas di Ovruch di wilayah Zhytomyr utara di mana para pejuang asing dan pasukan khusus Ukraina bermarkas.
Sehari sebelumnya, militer Rusia mengatakan Kinzhal telah digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran untuk menghancurkan gudang amunisi.
Gudang tersebut berada di Diliatyn di Pegunungan Carpathian, Ukraina barat.
Rusia bangga dengan persenjataan canggihnya, dan Presiden Vladimir Putin mengatakan pada bulan Desember 2021 bahwa Rusia adalah pemimpin global dalam rudal hipersonik.
Kecepatan, kemampuan manuver, dan ketinggian rudal hipersonik sulit dilacak dan dicegat.
Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018.
Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama kampanye militernya di Suriah pada 2016.
Putin menyebut rudal Kinzhal sebagai senjata yang ideal, mengingat kecepatan dan kemampuannya untuk mengatasi sistem pertahanan udara.