Perang Rusia-Ukraina Bikin Timur Tengah Dibayangi Krisis Gandum, Ini Solusi Cegah Kelangkaan Pangan

- 20 Maret 2022, 18:00 WIB
Perang Rusia-Ukraina Bikin Timur Tengah Dibayangi Krisis Gandum, Ini Solusi Cegah Kelangkaan Pangan/Foto diambil oleh kementrian pertahanan Rusia/https://www.foxnews.com/world/russia-hypersonic-missile-strike-ukraine
Perang Rusia-Ukraina Bikin Timur Tengah Dibayangi Krisis Gandum, Ini Solusi Cegah Kelangkaan Pangan/Foto diambil oleh kementrian pertahanan Rusia/https://www.foxnews.com/world/russia-hypersonic-missile-strike-ukraine /

SEMARANGKU - Perang Rusia dengan Ukraina membuat kawasan Timur Tengah dibayangi krisis gandum.

Kekhawatiran berkembang di Timur Tengah bahwa perang Rusia di Ukraina akan menghentikan pengiriman gandum internasional dan memicu krisis.

Timur Tengah adalah importir gandum, sedangkan pihak yang sedang melakukan perang yaitu Rusia dan Ukraina adalah eksportir bahan pangan tersebut.

Di tengah perang Rusia-Ukraina yang sudah memasuki minggu keempat, ancaman krisis gandum semakin mambayangi Timur Tengah.

Baca Juga: Rusia Sebut Gunakan Rudal Hipersonik ke Ukraina untuk Pertama Kalinya dan Hancurkan Gudang Penyimpanan Senjata

Rusia dan Ukraina menghasilkan sekitar seperempat dari gandum dunia.

Wilayah Timur Tengah dan Afrika (MENA) sangat bergantung pada impor gandum dari pelabuhan Laut Hitam, yang telah menghentikan pengiriman sejak perang Rusia ke Ukraina.

Di Mesir, harga roti naik secara dramatis.

Negara ini adalah pengimpor gandum utama dunia, dengan hampir 70 persen gandumnya berasal dari Rusia dan Ukraina pada tahun 2019.

Lebanon mengimpor 52 persen gandumnya dari Rusia.

Baca Juga: Bansos PKH 2022 Cair, Simak Ulasan 7 Penerima Bantuan dengan Jumlah Uangnya

Akibat ledakan dahsyat pada Agustus 2020 yang menghancurkan gudang biji-bijian Beirut, infrastruktur negara itu hanya dapat menampung sekitar satu bulan pasokan gandum.

Lebih dari sepertiga gandum Yaman berasal dari wilayah Laut Hitam.

Dirusak oleh perang bertahun-tahun yang telah mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan, Yaman sangat bergantung pada roti.

Ini adalah makanan pokok yang memenuhi lebih dari setengah asupan kalori untuk rata-rata rumah tangga.

Gangguan pasokan gandum dapat memperburuk krisis kelaparan.

Harga gandum sudah naik secara global sebagai akibat dari gangguan pengiriman terkait pandemi, kenaikan biaya bagi petani, dan cuaca buruk.

Program Pangan Dunia PBB memperingatkan bahwa perang di Ukraina dapat mendorong jutaan orang di Timur Tengah ke dalam kemiskinan pangan.

Serta menyebabkan kerawanan pangan secara global.

Tetapi bagi sebagian orang, krisis gandum yang akan datang merupakan pengingat bahwa produksi pangan lokal harus menjadi prioritas bagi keamanan sosial dan ekonomi.

“Ketergantungan kami pada impor membuat kami rentan terhadap segala macam krisis,” ujar Mariam Al Jaajaa, anggota Jaringan Arab untuk Kedaulatan Pangan (ANFS), dikutip dari Middle East Eye.

Timur Tengah semakin terpengaruh oleh suhu ekstrem dan tekanan air.

Hal tersebut memengaruhi kemampuan kawasan itu untuk memberi makan salah satu populasi dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

Lantas, apa solusi untuk mencegah kelangkaan pangan?

Di Yordania, petani mencoba mengubah lahan yang tidak digunakan untuk menjadi ladang gandum.

Mereka juga telah menjalankan program Gandum Al-Bakareh.

Gandum Al-Barakeh yang berarti ‘berkah’ dimulai pada akhir 2019, ketika Lama Khatieb dan Rabee Zureikat memutuskan untuk menanam gandum mereka sendiri.

Setelah panen gandum pertama mereka di masa pembatasan pandemi dan gangguan dalam rantai pasokan, mereka mulai mencari lahan kosong di Amman, Yordania.

Serta memobilisasi komunitas mereka untuk mengambil bagian dalam pertanian kolektif.

Selain mengajarkan peserta untuk menanam gandum mereka sendiri dan menjadi lebih mandiri, prakarsa ini juga menghubungkan petani skala kecil ke pasar alternatif.

Ini menunjukkan bahwa menanam gandum lokal dapat dilakukan secara ekonomi.

“Kekuatan Al-Barakeh terletak pada kemampuan orang untuk mereproduksinya di komunitas mereka sendiri, dan pada kemampuan untuk membayangkan alternatif dari sistem saat ini,” pungkas Khatieb, dikutip dari Middle East Eye.

Bagi Khatieb dan Zureikat, menghidupkan kembali gandum lokal adalah cara untuk mendorong lebih banyak orang menanam pangan mereka sendiri.

Serta untuk mempromosikan kedaulatan di kawasan yang sangat bergantung pada impor pangan.

Tetapi di atas semua itu, inisiatifnya adalah tentang merebut kembali agensi, kemandirian, dan martabat.

Itulah perang Rusia dengan Ukraina yang membuat kawasan Timur Tengah dibayangi krisis gandum.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah