Dapat Restu Putin, Ribuan Sukarelawan Pro-Rusia Siap Memasuki Medan Pertempuran di Ukraina, Kiev Terdesak?

- 12 Maret 2022, 20:15 WIB
Dapat Restu Putin, Ribuan Sukarelawan Pro-Rusia Siap Memasuki Medan Pertempuran di Ukraina, Kiev Terdesak?
Dapat Restu Putin, Ribuan Sukarelawan Pro-Rusia Siap Memasuki Medan Pertempuran di Ukraina, Kiev Terdesak? /Azov /Handout via Reuters

SEMARANGKU - Ribuan sukarelawan pro-Rusia siap memasuki medan pertempuran di Kiev Ukraina.

Perihal sukarelawan pro-Rusia yang siap memasuki medan pertempuran di Ukraina diungkapkan oleh Menteri Pertahanan, Sergei Shoigu.

Rusia mengatakan lebih dari 16.000 orang, sebagian besar dari Timur Tengah, telah mengajukan banding untuk bergabung dalam pertempuran.

Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memberikan restu dan mengizinkan sukarelawan, termasuk dari luar negeri, untuk membantu separatis pro-Moskow bertempur di wilayah Donbas Ukraina.

Baca Juga: Unduhan Aplikasi VPN Melonjak Usai Rusia Berlakukan Sensor Media Digital

“Seperti yang Anda lihat, ada orang yang ingin datang secara sukarela, terutama bukan karena uang, dan membantu orang-orang yang tinggal di Donbas. Yah, Anda harus menemui mereka di tengah jalan dan membantu mereka pindah ke zona pertempuran,” ujar Putin pada Jumat, 11 Maret 2022, dikutip dari Al Jazeera.

Wall Street Journal mengutip pernyataan pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Rusia merekrut pejuang Suriah yang berpengalaman dalam pertempuran perkotaan.

Kementerian Pertahanan Rusia mengakui bahwa beberapa wajib militer mengambil bagian dalam konflik setelah Putin menyangkal hal ini dalam berbagai kesempatan.

Shoigu juga mengusulkan bahwa rudal Javelin dan Stinger buatan Barat yang ditangkap oleh tentara Rusia di Ukraina harus diserahkan kepada pasukan separatis yang disebut Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk.

Baca Juga: Berkaca Pada Perang Rusia-Ukraina, Swedia Tingkatkan Pengeluaran Militer, Berpotensi Gabung NATO?

“Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia, tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer Republik Rakyat Lugansk dan Donetsk,” pungkas Putin.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy meminta orang-orang dari seluruh dunia untuk membantu membela negaranya.

“Siapa pun yang ingin bergabung dengan pertahanan Ukraina, Eropa, dan dunia dapat datang dan bertarung berdampingan dengan Ukraina melawan penjahat perang Rusia,” ujar Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera.

Rusia melancarkan operasi militer ke Ukraina pada 24 Februari setelah Putin mengakui wilayah yang memisahkan diri itu sebagai negara merdeka.

Bagi Barat, ini adalah tindakan yang dikutuk secara internasional sebagai ilegal.

Rusia mengatakan ‘operasi militer khusus’ di Ukraina adalah tanggapan paksa terhadap apa yang disebutnya genosida oleh Ukraina terhadap penutur bahasa Rusia di timur negara itu.

Ini adalah sebuah dalih yang ditolak oleh Kiev dan Barat sebagai propaganda perang tak berdasar.

Shoigu mengatakan militer Rusia berencana untuk memperkuat perbatasan Baratnya setelah adanya peningkatan unit militer Barat di perbatasan Rusia.

Apabila ribuan sukarelawan pro-Rusia benar-benar memasuki medan perang, maka tampaknya Kiev akan semakin terdesak

Itulah ribuan sukarelawan pro-Moskow yang siap memasuki medan pertempuran di Ukraina.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah