AS Sedang Pertimbangkan Pelarangan Impor Minyak Rusia, Kuleba: Minyak dan Gas Moskow Berbau Darah Ukraina

- 7 Maret 2022, 19:00 WIB
AS Sedang Pertimbangkan Pelarangan Impor Minyak Rusia, Kuleba: Minyak dan Gas Moskow Berbau Darah Ukraina
AS Sedang Pertimbangkan Pelarangan Impor Minyak Rusia, Kuleba: Minyak dan Gas Moskow Berbau Darah Ukraina /Sputnik/Sergey Malgavko

SEMARANGKU - Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pelarangan impor minyak Rusia.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa Amerika Serikat sedang berbicara dengan sekutu Eropanya tentang pelarangan impor minyak Rusia.

AS mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam diskusi aktif dengan sekutu Eropanya tentang pelarangan impor minyak Rusia sebagai hukuman ekonomi lebih lanjut terhadap Moskow atas invasinya di Ukraina.

“Kami sekarang dalam diskusi yang sangat aktif dengan mitra Eropa kami tentang pelarangan impor minyak Rusia ke negara kami, sementara tentu saja pada saat yang sama menjaga pasokan minyak global yang stabil,” ujar Blinken, dikutip dari Al Jazeera, pada Minggu, 6 Maret 2022.

Baca Juga: Berkaca pada Invasi Rusia, Swedia dan Finlandia Perkuat Kerjasama Keamanan, Bergabung dengan NATO?

Akhir pekan lalu Gedung Putih mengatakan sedang mencari cara untuk mengurangi konsumsi minyak Rusia AS sambil melindungi keluarga Amerika dari kenaikan harga.

Tekanan juga telah meningkat pada negara-negara Barat untuk memotong impor energi Rusia.

“Tindakan yang kami ambil hingga saat ini telah berdampak buruk pada ekonomi Rusia,” pungkas Blinken.

Tindakan yang disebut Blinken tersebut merujuk pada sanksi yang secara ekonomi telah mengisolasi Rusia dan Presiden Vladimir Putin.

Dengan negara-negara Barat mempertimbangkan prospek, boikot, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menekankan bahwa menghentikan ekspor minyak Rusia sangat penting.

Baca Juga: UPDATE: 7 Peristiwa Penting dalam Invasi Rusia di Ukraina Hari Kesebelas, Upaya Gencatan Senjata Gagal

Kuleba mengatakan bahwa minyak dan gas Rusia ‘berbau darah’.

“Minyak dan gas Rusia berbau darah Ukraina,” ujar Kuleba, dikutip dari Al Jazeera.

Sekedar informasi, harga gas Eropa dan Inggris melonjak ke rekor tertinggi pekan lalu di tengah kekhawatiran gangguan pasokan.

Harga minyak terus mendorong lebih tinggi, dengan Brent berjangka berakhir pada $ 118,11 per barel, level tertinggi sejak 2008.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga telah berbicara tentang peningkatan sanksi terhadap Rusia.

“Bagi kami, ada strategi kuat sekarang untuk mengatakan bahwa kami harus menghilangkan ketergantungan bahan bakar fosil dari Rusia,” ujar Ursula, dikutip dari Al Jazeera.

Para legislator AS secara langsung meminta boikot habis-habisan.

Senator Republik dan Demokrat pekan lalu mendesak Presiden Joe Biden untuk melarang impor minyak dari Rusia.

Perlu diketahui bahwa AS mengimpor rata-rata lebih dari 20,4 juta barel minyak mentah dan produk olahan per bulan pada tahun 2021 dari Rusia.

Ini sekitar 8 persen dari impor bahan bakar cair AS

Itulah Amerika Serikat (AS) yang sedang mempertimbangkan pelarangan impor minyak Rusia, Kuleba: minyak dan gas Moskow berbau darah.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah