Laut China Selatan Memanas Setelah AS Kirim 2 Pesawat Bomber

- 29 Mei 2020, 01:32 WIB
Ilustrasi Pesawat Bomber Amerika /Boeing
Ilustrasi Pesawat Bomber Amerika /Boeing /

Semarangku - Tensi antara negara China dan AS semakin memanas setelah militer AS mengirimkan 2 pesawat Bomber Lancer di atas perairan Laut China Selatan.

Pesawat dengan kemampuan jelajah jarak jauh ini mencoba bermanuver di wilayah yang sedang menjadi persengkataan antara China (Tiongkok) dan beberapa negara yang berbatasan.

Dengan adanya penerbangan militer ini tensi hubungan ke dua negara antara China dan AS semakin menegang setelah sempat berkonflik soal virus Covid-19. 

Pesawat yang digunakan adalah dua pesawat pengebom Lancer B-1B Bomber milik angkatan udara Amerika. 

Baca Juga: Korban Positif Covid-19 Terus Bertambah, Jawa Timur Paling Tinggi

"Pesawat tersebut dikerahkan dari pangkalan militer AS di Guam untuk mendemonstrasikan kemampuan angkatan udara (US Air Force) beroperasi di mana pun di wilayah hukum internasional," kata Pacific Air Forces di Twitter pada Rabu, 27 Mei 2020, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Stars and Stripes.

Artikel ini sudah tayang di Pikiran rakyat dengan judul: AS Kirim 2 Pesawat B-1B Lancer Bomber ke Laut China Selatan, Perpanas Tensi dengan Tiongkok

Dalam satu bulan ini pesawat tempur AS sudah dua kali bermanuver di wilayah konflik tersebut. Dan pesawat Lancers yang berasal dari Skuadron Bom Ekspedisi ke-9 di Pangkalan Angkatan Udara Dyess, Texas, AS merupakan pasangan kedua yang hadir di kawasan konflik itu.

Meskipun begitu Angkatan Udara AS tidak mempublikasikan semua itu penerbangan dari pesawat B-1B. Sebelumnya pada 29 April 2020, dua pesawat Lancers muncul di Laut China Selatan selama perjalanan 32 jam dari Pangkalan Angkatan Udara Ellsworth, South Dakota, AS.

Baca Juga: Kapal Militer Indonesia Tidak Sebanding Dengan Luas Lautannya

Sementara itu menanggapi hal ini, Beijing menganggap penerbangan itu terlalu berlebihan dan provokatif serta menyalahkan AS karena meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Seperti di ketahui jika Tiongkok dan negara-negara di kawasan Laut China Selatan memiliki klaim yang tumpang tindih.

Menurut CIA World Factbook, AS menentang klaim Tiongkok atas beberapa pulau dan terumbu di Laut China Selatan dan Timur yang kaya sumber daya, termasuk kepulauan Spratly, Paracel, dan Senkaku.

Angkatan udara AS (US Air Force) memiliki misi untuk meningkatkan jumlah operasi kebebasan navigasi yang dilakukan Angkatan Laut (US Navy) di wilayah tersebut untuk menantang klaim maritim berlebihan Tiongkok.

Baca Juga: Samsung Galaxy S20 Berteknologi Canggih, Apa Saja Keunggulannya!

Menurut pejabat Pentagon dalam wawancara dengan Fox News pada 19 Mei 2020, sejak pertengahan Maret 2020, jet tempur Tiongkok menganggu pesawat pengintai AS setidaknya sebanyak 9 kali di Laut China Selatan.

Wakil asisten sekretaris pertahanan untuk Asia Tenggara, Reed Werner mengatakan sebuah kapal Tiongkok yang dikawal kapal induknya bermanuver dengan cara tidak aman dan tidak profesional di dekat kapal perusak berpeluru kendali rudal USS Mustin milik AS pada bulan April lalu. (*)

 

 

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat Stars and Stripes


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x