Baca Juga: Ancaman Invasi Rusia ke Ukraina Makin Besar, Eropa Tengah Bersiap Menerima Pengungsi dari Ukraina
Tak lama setelah pengumuman Putin, Andrew Simmons (Jurnalis Al Jazeera) yang berada di Kyiv, mengatakan bahwa ada ledakan di ibu kota dan aliran listrik telah terputus.
Ledakan juga mengguncang wilayah Donetsk di Ukraina timur. Sementara itu, ada laporan pendaratan angkatan laut di Odessa.
Sekjen PBB, Antonio Guterres mengutuk tindakan Rusia dalam seruan yang berapi-api.
“Atas nama kemanusiaan, bawa pasukan Anda kembali ke Rusia. Atas nama kemanusiaan, jangan biarkan perang dimulai di Eropa yang bisa menjadi perang terburuk sejak awal abad dengan konsekuensi tidak hanya menghancurkan Ukraina, tidak hanya tragis bagi Federasi Rusia tetapi dengan dampak yang bahkan tidak dapat diramalkan,” ujar Guterres, dikutip dari Al Jazeera.
Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, yang merupakan presiden dewan keamanan saat ini mengakui bahwa operasi militer tersebut tidak berarti perang dan merupakan hasil dari tindakan Ukraina.
Putin menuntut pasukan Ukraina meletakkan senjata mereka.
Serta mengulangi posisinya bahwa setiap keanggotaan Ukraina di NATO tidak dapat diterima oleh Moskow.
Sementara itu, AS mengatakan pihaknya menyerukan resolusi mendesak dan didukung oleh Inggris, Prancis dan Irlandia yang mencatat ‘penghinaan’ Rusia terhadap PBB.
Apakah perang besar di Eropa dimulai?