Hanya 4,4 persen yang bersikeras bahwa invasi pasti terjadi.
62,5 persen orang Ukraina yang berpikir bahwa invasi tidak akan terjadi dalam waktu dekat.
Beberapa orang Ukraina berpendapat bahwa negara yang berpenduduk 44 juta jiwa ini hanyalah pion dalam permainan geopolitik di AS.
Alat yang berguna untuk mengkonsolidasikan dukungan dan mendapatkan suara.
Bahkan ketika ketegangan Rusia-Ukraina meningkat, hanya satu dari lima orang Ukraina yang berpikir konflik skala penuh tidak dapat dihindari.
Sementara itu, ribuan orang Ukraina yang bertempur dalam perang terakhir dengan Rusia dan banyak yang sekarang menjadi cadangan aktif, siap untuk kembali ke garis depan.
“Bagi Ukraina, ini adalah ancaman. Tapi bukan malapetaka,” ujar Tyshkevich, dikutip dari Al Jazeera.
Terlepas dari seberapa banyak orang Ukraina berselisih tentang politik dan ideologi kekuasaan, mereka cenderung bersatu dan memobilisasi dalam menghadapi ancaman asing.
Beberapa pengamat mengatakan bahwa peringatan Washington dan tarik-menarik geopolitik di sekitar Ukraina bermanfaat bagi Barat dan Rusia.
“Masing-masing pihak mencapai tujuannya dengan mengorbankan Ukraina,” ujar analis yang berbasis di Kiev, Aleksey Kushch, dikutip dari Al Jazeera.