Perjanjian Kerjasama 25 Tahun Iran-China Memasuki Tahap Implementasi, Menlu China: Kami Berharap Pihak Barat

- 16 Januari 2022, 07:20 WIB
Perjanjian Kerjasama 25 Tahun Iran-China Memasuki Tahap Implementasi, Menlu China: Kami Berharap Pihak Barat
Perjanjian Kerjasama 25 Tahun Iran-China Memasuki Tahap Implementasi, Menlu China: Kami Berharap Pihak Barat /Tangkap layar postingan akun Instagram @iran_china

SEMARANGKU - Iran menyebutkan bahwa perjanjian kerjasama komprehensif 25 tahun dengan China kini telah memasuki tahap implementasi.

Dilansir Semarangku dari Al Jazeera, perjanjian kerjasama 25 tahun ditandatangani oleh Iran dan China pada tahun 2021.

Perihal perjanjian kerjasama dengan China yang memasuki tahap implementasi disampaikan oleh Menlu Iran, Hossein Amirabdollahian dalam kunjungannya ke China, pada Jumat malam, 14 Januari 2022.

Baca Juga: Ingin Klaim Laut Natuna, China Rela Buat Para Tentara Alami Deretan Trauma dari Misi Bawah Laut

“Sambil mempersiapkan kunjungan ke China, kami telah melakukan persiapan untuk dapat menandai hari ini sebagai hari dimulainya implementasi perjanjian komprehensif antara kedua negara,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Amirabdollahian, dikutip dari Al Jazeera.

Perjanjian Kerjasama komprehensif 25 Tahun Iran-China ditandatangani di Teheran pada Maret 2021 ketika mantan Presiden Hassan Rouhan masih menjabat.

Kerjasama tersebut meliputi: kerjasama ekonomi, militer, dan keamanan.

Hossein Amirabdollahian, dalam kunjungan pertamanya ke China sebagai menteri luar negeri, juga menyampaikan surat Presiden Ebrahim Raisi kepada Presiden Xi Jinping.

Baca Juga: Kim Jong Un Tampil Langsing, Minta Warganya untuk Tak Makan Terlalu Banyak Kecuali Sudah Buka Perbatasan China

Menurutnya, surat tersebut berisi ‘pesan penting’ bagi pemerintahan Raisi.

Dia tidak merinci isinya, tetapi pemerintahan Raisi telah berulang kali menekankan kebijakan luar negeri ‘Asia-Sentris’ yang memasukkan China sebagai faktor penting.

Kunjungan Amirabdollahian dilakukan di tengah kesibukan pertemuan di Wuxi, Jiangsu.

Menlu Iran tersebut mendarat di sana tak lama setelah Menlu China, Wang Yi mengadakan pembicaraan dengan Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC).

Amirabdollahian juga melanjutkan pembicaraan di Wina yang bertujuan untuk memulihkan kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia.

Wang Yi mengatakan China mendukung posisi ‘logis’ Iran di pembicaraan Wina.

“Kami berharap pihak Barat juga melanjutkan negosiasi di Wina dengan pandangan realistis yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang juga akan menjamin kepentingan rakyat Iran,” ujar Wang Yi, dikutip dari Al Jazeera.

Menteri Luar Negeri mengkritik pihak-pihak Barat- AS, Prancis, Jerman, dan Inggris karena kurang ‘inisiatif’ dalam pembicaraan Wina.

“Mereka mengatakan kami khawatir dan kami sedang terburu-buru tetapi kurangnya inisiatif praktis mereka menunjukkan ada kontras antara retorika dan tindakan mereka,” ujarnya.

Sekedar informasi, AS memberlakukan sanksi keras terhadap Iran mulai 2018 ketika secara sepihak meninggalkan kesepakatan nuklir.

Iran sejak itu secara signifikan meningkatkan program nuklirnya.

Itulah perjanjian kerjasama 25 tahun Iran-China yang memasuki tahap implementasi, Menlu China: kami berharap pihak barat.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah