Network
SEMARANGKU - Ide bikin desain kalender tahun 2022 dengan model para petani wanita telanjang di atas traktor di Skotlandia.
Baik petani pria ataupun wanita, tampil telanjang saat mencangkul maupun membajak sawah, di atas traktor hingga memberi makan sapi.
Klub Petani Muda Lothian dan Peeblesshire merilis pengakuan bahwa pengerjaan kalender untuk menggalang dana sosial.
Uang yang terkumpul bakal disalurkan untuk menolong biaya pengobatan kesehatan mental di RSABI.
Baca Juga: Tanggal Merah Bulan November 2021 Masih Ada? Simak Jadwal Kalender Masehi Di sini
Aktivitas tersebut sebagai amal yang mensupport finansial dan psikologis kepada para petani mencari nafkah dari agrikultur.
'Jika berani menunjukkan apa yang ada dibalik pakaian, maka semestinya berani untuk menunjukkan apa yang terselinap lebih dalam'.
Kurang lebih itulah prinsip dasar dari gerakan 'The Naked Farmer' dengan ajakan supaya orang-orang ingin meninjau mengenai perasaan dan kesehatan psikis yang petani hadapi.
Sekretaris klub Kirsty Barr (22) menjelaskan 'Ketua, William Brown, dan saya hadir dengan gagasan pada bulan Januari seusai melihat sebuah klub di daerah tetangga melakukannya.'
Baca Juga: Daftar Lengkap Hari Besar Nasional Bulan Desember Nasional dan Internasional, Ada Hari Ibu
'Kami pikir itu tampak menyenangkan dan peluang baik untuk mengumpulkan uang,' ujarnya.
Kirsty Barr mengatakan, sebelumnya memang agak sulit untuk mencari petani yang bersedia berpose telanjang, akan tetapi belakangan malah banyak yang ikut serta.
'Semua orang takut pada awalnya, tapi begitu kami mengawali, itu begitu menyenangkan lantaran photografer bikin Anda merasa begitu nyaman,' ujarnya.
Kalender tersebut diambil dari berbagai peternakan di semua Lothians sejak Juni sampai Oktober, dengan sukarelawan berumur antara 20 - 27 tahun.
Dari dana yang terkumpul, 80% bakal masuk ke RSABI dan sisanya akan digunakan untuk membantu kegiatan pengolahan lahan petani muda.
Kirsty, dari Edinburgh, menjelaskan 'RSABI ialah lembaga amal yang sangat berkomitmen untuk kesehatan mental masyarakat pedesaan.'
'Kami sudah melihat anggota dan mantan anggota yang menderita soal kesehatan mental. Beberapa bahkan sudah kehilangan nyawa karena stres. Itulah pemicu kami ingin membantu mereka,' ujarnya.***
