31 Pengungsi Tenggelam di Selat Inggris, PM Inggris Kecam Praktik Perdagangan Manusia

- 26 November 2021, 06:31 WIB
ILUSTRASI kapal terbalik, 31 Pengungsi Tenggelam di Selat Inggris, PM Inggris Kecam Praktik Perdagangan Manusia
ILUSTRASI kapal terbalik, 31 Pengungsi Tenggelam di Selat Inggris, PM Inggris Kecam Praktik Perdagangan Manusia /Dok Pikiran Rakyat

SEMARANGKU – Tiga puluh satu pengungsi tenggelam di Selat Inggris pada 24 November 2021.

Pengungsi tenggelam di Selat Inggris, setelah kapal mereka terbalik di dekat Calais.

Adanya kasus pengungsi tenggelam di Selat Inggris ini, membuat IOM (International Organization for Migration) angkat bicara

Baca Juga: Pemuda Muslim Inggris Ini Dipuji Banyak Orang usai Meninggal Karena Selamatkan Wanita Tua

IOM mengatakan bahwa jumlah pengungsi tenggelam di Selat Inggris ini adalah yang tertinggi sejak tahun 2014.

Dalam peristiwa tenggelamnya tiga puluh satu pengungsi di Selat Inggris, lima wanita, termasuk seorang gadis muda, dikatakan sebagai penumpang di atas kapal itu.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyatakan penyesalannya atas kejadian ini,

Dia mengaku terkejut dengan apa yang terjadi, dan dengan cepat mengecam praktik perdagangan manusia.

Baca Juga: Sebuah Organisasi Hindu di AS Dituduh Memaksa Pekerja dari India untuk Bekerja Keras dengan Upah Rendah

Johnson bersumpah untuk menindak para penyelundup yang mengatur penyeberangan melintasi Selat.

"Ini juga menunjukkan betapa pentingnya meningkatkan upaya untuk mematahkan model bisnis perdagangan manusia yang mengirim orang ke laut dengan cara ini," ujar Johnson, dikutip dari Middle East Monitor.

Tetapi, anggota parlemen yang berhaluan kiri mengecam pemerintah karena mempertahankan lingkungan yang tidak bersahabat dan menuntut jalan yang aman bagi para pengungsi yang melarikan diri dari penganiayaan.

Walikota London, Sadiq Khan, menuntut pemerintah bekerja sama dengan pihak berwenang Prancis untuk membangun jalur yang aman bagi para pengungsi.

“Ini adalah tragedi total. Mereka yang mencari perlindungan membutuhkan rute yang aman, Pemerintah harus bekerja sama dengan otoritas Prancis untuk menyediakannya,” ujar Sadiq Khan, dikutip dari Middle East Monitor.

Sementara itu, anggota Parlemen Buruh, Zara Sultana juga menyatakan keprihatinannya.

"Lebih dari 30 orang termasuk setidaknya 5 anak-anak dilaporkan tenggelam di Selat Inggris setelah kapal mereka terbalik, saya patah hati," tandas Sara, dikutip dari Middle East Monitor.

Mantan pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn juga ikut berkomentar.

"Ini adalah berita tragis. Semua pemerintah harus menghentikan perlakuan tidak manusiawi terhadap pengungsi dan migran,” ucap Jeremy, dikutip dari Middle East Monitor.

Pada tahun 2021, tercatat setidaknya 25.750 migran telah melakukan penyeberangan berbahaya dari Prancis ke Inggris melalui Selat Inggris.

Perlu kita ketahui bahwa Selat Inggris adalah salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia, sekitar tiga kali lebih banyak dari tahun 2020.

Anggota Parlemen Prancis untuk Calais mengatakan Selat Inggris terancam menjadi ‘kuburan langit terbuka’, kecuali Inggris dan Prancis dapat bekerja sama dan menemukan solusi.

Itulah tiga puluh satu pengungsi tenggelam di Selat Inggris, PM Inggris kecam praktik perdagangan manusia.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah