SEMARANGKU - Perang di Ethiopia semakin memburuk selama satu tahun ini.
Banyak warga negara dari Inggris, Prancis dan Amerika yang meminta warganya keluar dari Ethiopia.
Selain itu, PBB juga meminta perang di Ethiopia untuk segera diakhiri.
Hal itu karena Amerika Serikat memperingatkan mengenai tidak adanya solusi militer untuk perang saudara di negara Afrika itu.
Baca Juga: Tegakkan Hukum, Captain Amerika Ikut Operasi Zebra Candi di Temanggung
Perang pecah pada November 2020 di wilayah Tigray negara itu antara pasukan federal Ethiopia dan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).
Pada bulan Juli, konflik menyebar ke dua wilayah tetangga di Ethiopia utara, dan pemberontak telah maju menuju Addis Ababa, ibu kota.
"Tidak ada solusi militer untuk konflik di Ethiopia," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Kapal Filipina Dimeriam China, Amerika Serikat Ngamuk Hingga Menlu AS Beri Peringatan Begini
Amerika Serikat menekankan bahwa diplomasi adalah pilihan satu-satunya.
Pernyataan itu menambahkan bahwa semua pihak harus menahan diri ari retorika yang menghasut dan berperang, untuk menahan diri, menghormati hak asasi manusia, mengizinkan akses kemanusiaan, dan melindungi warga sipil.
Ribuan orang telah tewas sejak konflik dimulai dengan lebih dari dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dan 400.000 orang di Tigray menghadapi kelaparan.***