Pentagon Prediksi ISIS di Afghanistan Bisa Serang Amerika Serikat Hanya dalam Waktu 6 Bulan

- 27 Oktober 2021, 10:44 WIB
Pentagon Prediksi ISIS di Afghanistan Bisa Serang Amerika Serikat Hanya dalam Waktu 6 Bulan
Pentagon Prediksi ISIS di Afghanistan Bisa Serang Amerika Serikat Hanya dalam Waktu 6 Bulan /Twitter / @PFPAOfficial

Amerika Serikat juga sebelumnya diketahui memerangi Taliban serta kelompok-kelompok lain seperti ISIS dan Al Qaeda.

"Ini adalah penilaian kami bahwa Taliban dan ISIS-K adalah musuh bebuyutan. Jadi Taliban sangat termotivasi untuk mengejar ISIS-K. Kemampuan mereka untuk melakukannya, saya pikir, harus ditentukan," kata Colin Kahl, yang menggunakan akronim untuk ISIS di Afghanistan.

Colin Kahl juga memperkirakan bahwa ISIS memiliki ribuan kader pejuang di Afghanistan.

Sementara itu, Penjabat Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi dari pemerintahan baru Taliban mengatakan bahwa ancaman dari militan ISIS akan ditangani.

Amir Khan Muttaqi juga mengatakan bahwa Afghanistan tidak akan menjadi basis serangan terhadap negara lain.

Colin Kahl juga menyarankan bahwa Al Qaeda di Afghanistan menimbulkan masalah yang lebih kompleks, mengingat hubungannya dengan Taliban.

Hubungan itulah yang memicu intervensi militer Amerika Serikat di Afghanistan pada tahun 2001, setelah serangan 11 September Al Qaeda di New York dan Washington. Taliban juga diketahui telah menyembunyikan para pemimpin Al Qaeda.

Colin Kahl juga mengatakan bahwa Al Qaeda membutuhkan waktu sekitar satu atau dua tahun, untuk memulihkan kemampuan melakukan serangan di luar Afghanistan terhadap Amerika Serikat.

Presiden Partai Demokrat Joe Biden, mengatakan Amerika Serikat akan terus waspada terhadap ancaman yang berasal dari Afghanistan dengan melakukan operasi pengumpulan intelijen di negara yang akan mengidentifikasi ancaman dari kelompok teroris seperti Al Qaeda dan ISIS.

Colin Kahl mengatakan tujuannya adalah untuk mengganggu kelompok-kelompok teroris tersebut sehingga ISIS dan Al Qaeda tidak mampu menyerang Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah