Network
SEMARANGKU - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres telah memperingatkan potensi perang dingin baru antara China dan Amerika Serikat (AS), dan memohon untuk memperbaiki hubungan mereka yang benar-benar tidak berfungsi.
Peringatan UNTUK China dan AS tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PBB menjelang pertemuan tahunan para pemimpin dunia Majelis Umum PBB, pada Sabtu 18 Agustus 2021.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan bahwa China dan Amerika Serikat (AS) harus bekerja sama dan bernegosiasi lebih kuat tentang perdagangan dan teknologi, mengingat konflik politik yang terus berlanjut terkait hak asasi manusia, ekonomi, keamanan online, dan kedaulatan di Laut Natuna Utara.
Baca Juga: Pertemuan Darurat, PBB Respon Tindakan Korut, Negara Anggotanya Menganggap sebagai Ancaman Besar
“Kita harus menghindari perang dingin yang akan berbeda dari yang lalu, dan mungkin lebih berbahaya serta lebih sulit untuk dikelola. Sayangnya, hari ini kami hanya melihat konfrontasi antara China dan Amerika Serikat,” kata Antonio Guterres.
“Kita perlu membangun kembali hubungan fungsional antara kedua kekuatan. Penting untuk mengatasi masalah vaksinasi, perubahan iklim dan tantangan global lainnya yang tidak dapat diselesaikan tanpa hubungan konstruktif masyarakat internasional, terutama di antara negara-negara adikuasa,” tambah Antonio Guterres.
Dilansir Semarangku dari Al Jazeera, dua tahun lalu Antonio Guterres memperingatkan para pemimpin global tentang resiko dunia terpecah menjadi dua kubu, antara Amerika Serikat dengan China.
Amerika Serikat dan China selama ini menciptakan persaingan internet, mata uang, perdagangan, aturan keuangan, serta strategi geopolitik dan militer mereka sendiri.
Baca Juga: Korea Selatan Laporkan Korea Utara Telah Uji Rudal, Pelanggaran Sanksi PBB?
