Akhmadi akan masuk ke dalam rumah untuk membagikan kendi air kepada keluarganya dan tiga keluarga saudara laki-lakinya.
Beberapa anak-anak Akhmadi dan anak saudara laki-lakinya berlari keluar untuk menyambutnya, kemudian militer AS menembakkan drone yang menewaskan 10 orang.
Emal, saudara laki-laki Akhmadi mengatakan kepada The New York Post bahwa mereka yang berada di dalam mobil tidak bersalah.
Dia mengatakan Akhmadi mencari status pengungsi dengan AS berdasarkan pekerjaan bantuan internasionalnya.
“Anda mengatakan dia adalah ISIS-K, tetapi dia bekerja untuk Amerika,” tambah Emal.
Kesepuluh korban yang tewas karena drone AS adalah Akhmadi dan tiga anaknya, Zamir (20), Faisal (16), dan Farzad (10), Sepupu Akhmadi, Naser (30), tiga keponakan Akhmadi, Arwin (7), Benyamin (6), dan Hayat (2), serta dua anak perempuan Malika dan Soya berumur tiga tahun.***