Taliban Umumkan Kementerian Perempuan Tidak akan Ada dan Diganti dengan Kementerian Khotbah

- 19 September 2021, 14:00 WIB
ILUSTRASI - Taliban Umumkan Kementerian Perempuan Tidak akan Ada dan Diganti dengan Kementerian Khotbah
ILUSTRASI - Taliban Umumkan Kementerian Perempuan Tidak akan Ada dan Diganti dengan Kementerian Khotbah /Pixabay.com/Samuel Bolarinwa

SEMARANGKU - Setelah Taliban berkuasa di Afghanistan, para perempuan menjadi panik.

Taliban dikenal karena membatasi hak-hak perempuan di Afghanistan.

Bahkan Taliban juga mengganti kementerian perempuan dengan kementerian khotbah dan penyebaran kebajikan dan pencegahan wakil.

Itu adalah tanda terbaru yang mengganggu bahwa Taliban membatasi hak-hak perempuan ketika mereka menetap di pemerintahan.

Dalam periode pertama pemerintahan mereka pada 1990-an, Taliban menolak hak anak perempuan dan perempuan atas pendidikan dan melarang mereka dari kehidupan publik.

Baca Juga: Taliban Melarang Anak Perempuan dari Pendidikan Sekolah Menengah di Afghanistan

Mabouba Suraj, yang memimpin Jaringan Perempuan Afghanistan, mengatakan dia terkejut dengan kesibukan perintah yang dikeluarkan oleh pemerintah yang dikelola Taliban yang membatasi perempuan dan anak perempuan.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan yang dikelola Taliban meminta anak laki-laki dari kelas 7 hingga 12 kembali ke sekolah pada hari Sabtu bersama dengan guru laki-laki mereka.

Namun tidak disebutkan anak perempuan di kelas tersebut yang kembali ke sekolah.

Sebelumnya, menteri pendidikan tinggi Taliban mengatakan anak perempuan akan diberi akses yang sama terhadap pendidikan, meskipun dalam pengaturan yang dipisahkan gender.

"Ini menjadi sangat, sangat merepotkan ... Apakah ini tahap di mana gadis-gadis itu akan dilupakan?" kata Suraj.

Baca Juga: Taliban Mengatakan Kelas Akan Dibuka untuk Anak Laki-laki dan Tidak Membahas tentang Anak Perempuan

Suraj berspekulasi pernyataan kontradiktif mungkin mencerminkan perpecahan dalam Taliban ketika mereka berusaha untuk mengkonsolidasikan kekuatan mereka.

Pernyataan dari kepemimpinan Taliban sering mencerminkan kesediaan untuk terlibat dengan dunia, membuka ruang publik bagi perempuan dan anak perempuan dan melindungi minoritas Afghanistan.

Sementara itu, PBB mengatakan "sangat khawatir" untuk masa depan sekolah anak perempuan di Afghanistan.

"Sangat penting bahwa semua anak perempuan, termasuk gadis-gadis yang lebih tua, dapat melanjutkan pendidikan mereka tanpa penundaan lebih lanjut. Untuk itu, kami membutuhkan guru perempuan untuk melanjutkan pengajaran," kata badan anak-anak PBB UNICEF.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x