Taliban Mengatakan Kelas Akan Dibuka untuk Anak Laki-laki dan Tidak Membahas tentang Anak Perempuan

- 18 September 2021, 15:31 WIB
ILUSTRASI - Taliban Mengatakan Kelas Akan Dibuka untuk Anak Laki-laki dan Tidak Membahas tentang Anak Perempuan
ILUSTRASI - Taliban Mengatakan Kelas Akan Dibuka untuk Anak Laki-laki dan Tidak Membahas tentang Anak Perempuan /Pixabay.com/Samuel Bolarinwa

SEMARANGKU - Taliban mengatakan pihaknya akan melanjutkan pembukaan kelas untuk anak laki-laki.

Meskipun membahas tentang pembukaan sekolah, Taliban tidak membahas kelas untuk perempuan.

Sekolah-sekolah Afghanistan akan dibuka untuk anak laki-laki.

Lebih dari sebulan setelah gerakan merebut ibukota, Kabul, sebagian besar lembaga pendidikan tetap ditutup karena Taliban telah berjuang untuk membuka kembali ekonomi dan memulihkan kehidupan normal di kota-kota.

Baca Juga: Setelah Dikuasai Taliban selama Sebulan, Afghanistan Kena Krisis Kemanusiaan Hingga Darurat Pangan

Di beberapa sekolah yang telah berhasil beroperasi, anak perempuan hingga kelas enam telah hadir, dan siswa perempuan telah pergi ke kelas universitas.

Sementara itu, Sekolah menengah untuk anak perempuan telah ditutup.

Taliban mengumumkan pemerintahan sementara pekan lalu dan para pejabat mengatakan mereka tidak akan meniru kebijakan pemerintah Taliban sebelumnya (1996-2001).

Kebijakan pemerintah sebelumnya adalah melarang pendidikan anak perempuan.

Meskipun begitu, mereka telah berjanji bahwa anak perempuan akan dapat belajar selama mereka melakukannya di ruang kelas terpisah.

Namun, ada laporan tentang perempuan yang dilarang pergi bekerja, dan beberapa telah menunjukkan untuk menuntut hak-hak mereka untuk pekerjaan dan pendidikan.

Baca Juga: Sidak PTM di Solo Raya, Ganjar Pranowo Temukan Sekolah Gelar Kegiatan Tak Disiplin Prokes

Sementara Taliban tidak memerintahkan sekolah untuk ditutup setelah pengambilalihan, kelompok itu mengatakan situasi keamanan berarti bahwa banyak kegiatan untuk perempuan dan anak perempuan belum mungkin dilakukan.

"Semua guru dan siswa laki-laki harus bersekolah," kata pernyataan Taliban.

Taliban tampaknya telah menutup kementerian urusan perempuan pemerintah dan menggantinya dengan departemen yang dikenal karena menegakkan doktrin agama yang ketat.

Beberapa posting telah muncul di Twitter dalam 24 jam terakhir yang menunjukkan pekerja perempuan dari kementerian memprotes di luar gedung.***

Editor: Ajeng Putri Atika

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x