Kim Yo Jong Ancam Putus Hubungan dengan Korea Selatan Karena Ikut Luncurkan Rudal Balistik

- 16 September 2021, 18:45 WIB
 Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam akan memutus hubungan dengan Korea Selatan karena ikut meluncurkan rudal balistik/REUTERS/Jorge Silva
Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam akan memutus hubungan dengan Korea Selatan karena ikut meluncurkan rudal balistik/REUTERS/Jorge Silva /

 

 

SEMARANGKU – Adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengancam akan memutus hubungan dengan Korea Selatan karena ikut meluncurkan rudal balistik.

Pada hari Kamis, Kim Yo Jong memperingatkan Presiden Korea Selatan Moon Jae In bahwa hubungan dengan Korea Utara bisa hancur total.

Presiden Moon telah membuat pidato yang mengklaim peluncuran rudal Korea Selatan bertindak sebagai pencegahan terhadap Korea Utara.

 Baca Juga: Korea Selatan Sebut Pyongyang Uji Sepasang Rudal Balistik, Stabilitas Asia Timur Terguncang

Dia membuat klaim tersebut setelah pasukan militer Korea Selatan dan Jepang meluncurkan rudal balistik ke laut.

Peluncuran rudal Korea Selatan-Jepang itu dilakukan setelah beberapa jam Korea Utara menembakkan rudal mereka sendiri ke laut.

“Meningkatkan kemampuan rudal kami adalah yang diperlukan sebagai pencegahan terhadap provokasi Korea Utara,” kata Presiden Moon, dikutip dari Express 16 September 2021.

Menanggapi pernyataan Presiden Moon, Kim Yo Jong mengklaim peluncuran rudal Korea Selatan itu juga sebagai provokasi.

 Baca Juga: Korea Selatan Laporkan Korea Utara Telah Uji Rudal, Pelanggaran Sanksi PBB?

“Jika presiden ikut dalam fitnah dan memfitnah kami ini akan diikuti dengan tindakan balasan dan hubungan Korea Utara-Selatan akan didorong menuju kehancuran total,” kata Kim Yo Jong.

“Kami tidak menginginkan itu,” tambahnya.

Menurut militer Korea Selatan dan Jepang, dua rudal balistik jarak pendek yang ditembakkan oleh Korea Utara terbang sejauh 800 km.

Kedua rudal balistik Korea Utara itu mendarat di laut yang masuk ke dalam zona eksklusif Jepang.

Terakhir kali rudal Korea Utara mendarat di wilayah Jepang itu adalah tahun 2019.

PM Jepang Yoshihide Suga mengatakan uji coba rudal oleh Korea Utara itu mengancam perdamaian dan keamanan Jepang dan kawasan.

Menurut seorang analis dari Institut Riset Korea Selatan, Moon Seong Mook mengatakan kepada AP News bahwa Korea Utara sedang mencoba menyampaikan pesan segala sesuatunya tidak akan berjalan seperti yang diinginkan AS, jika mereka tidak menerima tuntutan Korea Utara.

Korea Utara menuntut AS untuk menghapus sanksi ekonomi dengan imbalan mengurangi kemampuan nuklirnya.

Sementara, Korea Utara dan Korea Selatan telah mencoba membangun kembali hubungan kedua negara, tetapi perlombaan rudal itu dapat merusak usaha tersebut.

Hingga saat ini, Korea Utara dan Korea Selatan dalam keadaan perang sejak Perang Korea 1950-1953 yang berakhir dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x