"Pemerintah Jepang bertekad untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan kami agar siap menghadapi setiap kontinjensi," katanya.
Baik Suga dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengadakan sesi dewan keamanan nasional mereka untuk membahas peluncuran.
Para menteri luar negeri Korea Selatan dan China mengadakan pembicaraan di Seoul pada hari Rabu di tengah kekhawatiran atas uji coba rudal baru-baru ini dan negosiasi denuklirisasi antara Korea Utara dan AS yang berhenti sejak 2019.
Sementara itu, Korea Utara berada di bawah sanksi internasional untuk senjata nuklir dan program rudal balistiknya.
Jika dikonfirmasi sebagai rudal balistik, uji coba itu akan menjadi yang pertama bagi Korea Utara sejak Maret tahun ini dan pelanggaran lebih lanjut terhadap sanksi PBB.
"Pada saat yang sama, Pyongyang tampaknya mengklaim dan menekankan bahwa Korea Utara memimpin dalam masalah semenanjung Korea," kata Yang Moo-jin, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara di Seoul.***