Ketiga wartawan yang ditangkap dibawa ke sel tahanan kecil dengan 15 orang lainnya di dalam.
Diketahui bahwa dua diantaranya adalah wartawan Reuters dan Anadolu Agency Turki.
Selama ditahan, ketiganya mendengar laporan mengenai pelecehan yang dilakukan oleh Taliban kepada Daryabi dan Naqdi.
“Kami bisa mendengar jeritan dan tangisan mereka melalui dinding,” kata temak satu sel Shaygan dikutip Semarangku melalui Al-Jazeera.
“Rekan satu sel bahkan mendengar suara wanita menangis karena kesakitan,” lanjutnya.
Media online yang tidak disebutkan namanya telah menunjukan bukti fisik tentang pencambukan dan pemukulan dengan kabel yang dilakukan Taliban kepada Daryabi dan Naqdi.
Punggung bawah, kaki bagian atas, dan wajah Daryabi ditutupi dengan luka berwarna merah tua.
Lengan kiri, punggung atas, kaki bagian atas dan wajah Naqdi juga dipenuhi dengan luka-luka berwarna merah.
“Mereka dipukuli begitu parah, mereka tidak bisa berjalan. Mereka sipukul dengan senjata, ditendang, dicambul dengan kabel, ditampar,” kata Shaygan.
Shaygan mengatakan kekerasan yang dilakukan oleh Taliban kepada Naqdi dan Naryabi dilakukan dengan sangat brutal hingga keduanya kehilangan kesadaran.