Polisi Thailand Bunuh dan Siksa Tersangka Narkoba, Video Tersebar Luas Picu Seruan Reformasi Polisi

- 8 September 2021, 11:30 WIB
Polisi Thailand Bunuh dan Siksa Tersangka, Video Tersebar Luas Picu Seruan Reformasi Polisi
Polisi Thailand Bunuh dan Siksa Tersangka, Video Tersebar Luas Picu Seruan Reformasi Polisi /Pixabay/Gerd Altmann./

SEMARANGKU – Rekaman video polisi ketika melakukan penyiksaan dan pembunuhan kepada seorang tersangka kasus narkoba di Thailand tersebar luas.

Pada video tersebut terlihat bahwa beberapa polisi menggunakan kantong plastik untuk mencekik tersangka.

Tersebarnya video penyiksaan tersebut telah memicu kemarahan publik serta seruan untuk adakan reformasi polisi.

Baca Juga: Rumah Sakit Covid di Thailand Ini Digerebek Petugas Lantaran Pasiennya Pesta Seks dan Narkoba

Polisi tak hanya membungkus kepala tersangka dengan satu kantong plastik, tetapi dengan beberapa tas kresek hitam.

Dalam video tersebut, terdengar tersangka yang berteriak dan mengerang ketika dicekik sebelum akhirnya jatuh ke lantai.

Perkelahian singkat terjadi antara polisi Thailand dan tersangka yang berakhir membuat tersangka tewas.

Pembunuhan ini tertangkap kamera keamanan di provinsi tengah Thailand Nakhon Sawan pada tanggal 5 Agustus.

Baca Juga: Pecah Rekor! Thailand Laporkan Kasus Covid-19 Harian Tertinggi, Pemerintah Langsung Perketat Aturan

Rekaman itu bocor secara online minggu lalu, dan membuat seluruh penjuru Thailand marah serta menimbulkan perdebatan sengit atas kebrutalan polisi.

Petugas polisi yang bertanggung jawab telah diidentifikasi sebagai Thitisan “Jo Ferrari” Uttanapol dan korbannya sebagai Jeerapong Thanapat yang berusia 24 tahun.

Dikutip Semarangku melalui Al-Jazeera, menurut laporan media lokal, total enam polisi terlibat dalam kematian Jeerapong.

Surat kabar Bangkok Post mengatakan bahwa pemuda itu, ditangkap karena menjual pil metamfetamin.

Usai ditangkap, petugas mencoba memeras suap sebesar dua juta baht Thailand ($60.000) untuk pembebasannya, namun Jeerapong menolak.

Setelah kematian Jeerapong, Bangkok Post mengatakan polisi berusaha menutupi jejak mereka.

Polisi memerintahkan dokter di Rumah Sakit Sawan Pracharak untuk menyatakan penyebab kematian pria yang ditahan itu adalah overdosis obat.

Di tengah kemarahan publik, polisi Thailand memulai perburuan untuk mencari Uttanapol.

Pada hari Rabu, seorang juru bicara polisi menjanjikan tuntutan pidana, serta tindakan disipliner, ketika petugas lain menggerebek rumah Uttanapol di ibu kota, Bangkok.

Di sana, mereka menemukan setidaknya 30 mobil, termasuk Lamborghini, dan Ferrari yang jadi asal usul julukan pelaku.

Sehari setelah penggerebekan, Uttanapol menyerahkan diri ke polisi, Uttanpol kemudian mengadakan konferensi pers yang telah disetujui oleh pihak berwenang.

Pada konferensi pers tersebut, ia mengatakan bahwa ia tidak memiliki niat untuk membunuh tersangka.

Kejadian mengungkap satu dari sekian banyak penyiksaan yang dilakukan oleh polisi Thailand kepada tersangka.

Para peneliti Thailand pun mengatakan bahwa kasus penyiksaan ini merupakan satu dari ratusan kasus yang mencerminkan masalah sistemik.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah