Aktivis Afghanistan Sharif Safi : Hanya dengan Ransel, Air Mata Berlinang, Ketakutan dan Rasa Putus Asa

- 6 September 2021, 19:15 WIB
Aktivis Afghanistan Sharif Safi : Hanya dengan Ransel, Air Mata Berlinang, Ketakutan dan Rasa Putus Asa
Aktivis Afghanistan Sharif Safi : Hanya dengan Ransel, Air Mata Berlinang, Ketakutan dan Rasa Putus Asa /STRINGER/REUTERS

Sharif Safi bercerita bahwa saat jatuhnya Kabul ke tangan Taliban, ia melihat situasi tersebut sebagai situasi yang membahayakan dirinya.

Ketika perebutan terjadi, Safi tengah menunggu visa nya untuk pergi ke Inggris karena menerima beasiswa Chevening untuk gelar Masternya.

Saat mengetahui bahwa Kabul jatuh ke tangan Taliban, kegembiraan yang datang karena mendapatkan beasiswa Chevening pun lenyap.

“Semua kegembiraan yang saya miliki untuk bab berikutnya dalam hidup saya berubah menjadi keputusasaan, dan mimpi yang hampir saya sadari tampaknya hampir lenyap sama sekali,” katanya.

Ia memutuskan untuk kabur karena merasa tidak aman, ketika Taliban mengambil alih kekusaan Kabul.

Selama satu tahun lamanya, Safi juga mengaku bahwa dirinya telah mendapatkan ancaman karena menentengan narasi Taliban melalui media sosial.

Safi memutuskan untuk meninggalkan Kabul dengan upaya pertamanya pada  18 Agustus.

Ketika tengah mengantre untuk pergi, Sharif Safi menyaksikan Taliban yang memukuli orang-orang di ujung antrean untuk mencegah orang lain bergabung.

Selain itu, Taliban juga menembakan pistol ke udara setiap menitnya agar membubarkan kerumunan yang berada di bandara.

Tembakan tersebut membuat anak-anak dan wanita takut, sehingga suara teriakan mereka terdengar dan disertai dengan tangisan.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah