China Ngamuk Karena Kapal-Kapal Angkatan Laut AS Memasuki Selat Taiwan: Ini Langkah Provokatif

- 29 Agustus 2021, 18:07 WIB
 Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, kapal-kapal milik Angkatan Laut AS yang berlayar di Selat Taiwan memicu kemarahan China/dok. U.S Navy/Handout via REUTERS   
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, kapal-kapal milik Angkatan Laut AS yang berlayar di Selat Taiwan memicu kemarahan China/dok. U.S Navy/Handout via REUTERS   /

 

SEMARANGKU – Kapal-kapal Angkatan Laut AS memasuki Selat Taiwan sebagai tanggapan atas aktivitas militer China yang intens di wilayah itu.

Pekan lalu, kapal-kapal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China mengadakan latihan penyerangan di Selat Taiwan.

Kapal perang USS Kidd milik Angkatan Laut AS, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, dan kapal pemotong Coast Guard Munro terlihat di Selat Taiwan pada hari Sabtu.

 Baca Juga: Joe Biden Kecam China Karena Menghalangi Penyelidikan Soal Covid-19 Merenggut 4 Juta Nyawa

Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Tan Kefei menggambarkan tindakan AS itu sebagai langkah provokatif.

“Tindakan ini bersifat sangat buruk, sepenuhnya menunjukkan bahwa itu adalah perusak perdamaian dan stabilitas terbesar dan penyebab terbesar resiko keamanan di Selat Taiwan,” katanya, dikutip dari Express 28 Agustus 2021.

Kefei menegaskan bahwa China menentang dan mengutuk keras tindakan AS di Selat Taiwan tersebut.

Dia bersikeras menyatakan Taiwan adalah bagian dari tak terpisahkan dari China.

 Baca Juga: Dialog Pejabat Taiwan dan Jepang Membuat China Naik Darah: Sama Saja Memprovokasi Perang

“Masalah Taiwan adalah urusan internal China dan tidak memungkinkan adanya campur tangan eksternal,” tegasnya.

Kefei meminta AS untuk menghentikan provokasi dan mematuhi prinsip Satu China dan ketentuan dari tiga komunike bersama AS-China.

Prinsip Satu China merupakan pernyataan pemerintah Beijing bahwa Taiwan, Hong Kong, dan Tibet adalah bagian dari China.

Sementara, Angkatan Laut AS menanggapi kemarahan China dengan mengatakan bahwa kapal-kapalnya berlayar melalui perairan internasional sesuai dengan hukum internasional.

“Transit kapal yang sah melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” katanya.

“Militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan hukum internasional,” tambahnya.

Kefei juga melakukan kecaman terhadap AS karena menyumbangkan kendaraan artileri kepada Taiwan.

AS melanjutkan dukungannya untuk Taiwan dengan menyediakan 40 howitzer self-propelled.

Langkah AS terhadap Taiwan itu semakin menyebabkan China mengecam lebih banyak sebagai tindakan provokatif.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah