Australia Akhiri Evakuasi di Afghanistan Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

- 27 Agustus 2021, 20:00 WIB
Australia Akhiri Evakuasi di Afghanistan Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul
Australia Akhiri Evakuasi di Afghanistan Usai Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul /Handout via Reuters

SEMARANGKU – Australia telah menghentikan penerbangan evakuasi dari Afghanistan setelah bom bunuh diri dari ISIS.

Bom bunuh diri yang terjadi ada Kamis, 26 Agustus itu telah menewaskan sejumlah warga sipil dan setidaknya 12 tentara Amerika.

Ledakan bom bunuh diri sekitar bandara Kabul telah berhasil membuat kericuhan dan memicu serangan balasan dari Amerika.

Baca Juga: Amerika Serikat hingga Inggris Peringatkan Ancaman Teroris di Bandara Kabul Afghanistan

Sementara Amerika menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menyerah dalam proses evakuasi, Australia telah menetapkan bahwa pihaknya telah menghentikan proses evakuasi.

Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa personel militer Australia telah dievakuasi dari Kabul beberapa jam sebelum kejadian bom bunuh diri.

Morrison juga mengatakan bahwa keadaan yang genting membuat proses evakuasi tak lagi aman apabila dilanjutkan.

“Rencana kami sekarang bergerak ke tahap pasca evakuasi dan itu melibatkan proses pemulangan melalui program kemanusiaan resmi kami,” ujar Morrison dikutip Semarangku melalui Reuters.

Baca Juga: Joe Biden Hadapi Mimpi Buruk Usai Ledakan di Bandara Kabul yang Tewaskan Tentara Amerika Serikat

Morriosn juga mengakui beberapa pemegang visa Australia tetap berada di Afghanistan meskipun ia mengatakan bahwa Canberra tidak tahu jumlah pastinya.

Morrison juga memperingatkan bahwa tidak mungkin bagi warga Australia dan pemegang visa akan diberikan kursi.

Australia sendiri telah mengevakuasi 4.100 warga dan warga Afghanistan dengan visa dalam sembilan hari terakhir.

Hampir 800 orang telah berada atau sedang dalam perjalanan menuju Australia saat ini.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Marise Payne mendesak warga Australia dan pemegang visa untuk menjauhi bandara di tengah kekhawatiran apabila ada serangan susulan.

Australia juga mengatakan bahwa pihaknya tengah berusaha untuk menemukan apakah ada warga maupun penduduknya yang tewas dalam serangan bom bunuh diri tersebut.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah