Khalil Haqqani Buronan AS Seharga 295 Miliar Muncul di Ibu Kota Kabul Pimpin Shalat Jumat Pejuang Taliban

- 23 Agustus 2021, 18:10 WIB
Khalil Haqqani dengan memegang senjata menyampaikan khotbah di depan para pejuang Taliban di masjid ibu kota Kabul, 20 Agustus 2021/Twitter/@Iqbal_Kholidi
Khalil Haqqani dengan memegang senjata menyampaikan khotbah di depan para pejuang Taliban di masjid ibu kota Kabul, 20 Agustus 2021/Twitter/@Iqbal_Kholidi /

 

 

SEMARANGKU – Khalil Haqqani, seorang buronan AS menjadi sorotan setelah kemunculannya saat memimpin shalat Jumat bagi para pejuang Taliban di masjid ibu kota Kabul.

Khalil Haqqani yang disebut memiliki hubungan kuat dengan Al-Qaeda saat ini bergabung bersama Taliban sebagai keamanan garis depan.

Khalil Haqqani mengatakan di depan banyak orang pada hari Jumat bahwa prioritas pertama Taliban untuk Afghanistan adalah keamanan.

 Baca Juga: Taliban Pukul Mundur Warga yang Ingin Melarikan Diri di Bandara Kabul

“Jika tidak ada keamanan, tidak ada kehidupan,” kata Khalil Haqqani, dikutip dari Express 22 Agustus 2021.

“Kami akan memberikan keamanan, kemudian kami akan memberikan ekonomi, perdagangan, pendidikan untuk laki-laki dan perempuan. Tidak akan ada diskriminasi,” sambungnya.

Khalil Haqqani masuk ke dalam daftar teror AS dan PBB dengan hadiah £5 juta (295 miliar) untuk penangkapannya.

Dia telah menjadi tokoh utama dari kelompok jaringan Haqqani yang beroperasi selama beberapa dekade di daerah suku Afghanistan dan Pakistan.

 Baca Juga: Taliban Bersumpah Akan Bunuh Dokter Afghanistan yang Berikan Suntikan KB pada Pengantin Anak-anak

Jaringan Haqqani ini memiliki hubungan dekat dengan Al-Qaeda dan Taliban.

Kelompok itu diyakini oleh AS dalam membantu operasi untuk menyembunyikan Osama bin Laden setelah peristiwa 9/11 di New York City dan Washington DC.

Khalil Haqqani juga merupakan paman dari wakil pemimpin Taliban, Sirajuddin Haqqani.

Kemunculan Khalil Haqqani di antara para pejuang Taliban telah memicu kecemasan bagi negara-negara barat.

“Fakta bahwa Khalil al-Rahman Haqqani bertanggung jawab atas keamanan Kabul sangat mencemaskan,” kata seorang perwira intelijen Inggris.

Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan juga mengancam munculnya kembali kelompok teror berbahaya lainnya, termasuk Islamic State of Khorasan.

Menurut Pusat Studi Strategis Internasional, Islamic State of Khorasan bertanggung jawab atas hampir 100 serangan terhadap warga sipil Afghanistan dan Pakistan sejak 2017.

Kelompok itu juga terlibat dalam 250 bentrokan dengan pasukan AS, Afghanistan, dan Pakistan.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih AS, Jake Sullivan mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya khawatir potensi serangan teroris oleh kelompok seperti ISIS.

Mantan kepala MI5, Lord Jonathan Evans memperingatkan ada dua jenis ancaman terorisme yang bisa muncul di Afghanistan dalam waktu yang akan datang.

“Saya pikir ada lebih banyak ruang operasi yang lebih mungkin tersedia untuk kelompok-kelompok seperti Al-Qaeda dan ada laporan tentang unsur-unsur Negara Islam yang hadir di Afghanistan,” ujarnya.

Dia menambahkan jika kelompok –kelompok itu mendapat kesempatan membangun infrastruktur untuk latihan dan operasi akan menjadi ancaman bagi negara-negara barat.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah