Ratusan Warga Inggris yang Telah Divaksin Terpapar Covid-19 Varian Delta

- 10 Agustus 2021, 07:45 WIB
Ratusan Warga Inggris yang Telah Divaksin Terpapar Covid-19 Varian Delta
Ratusan Warga Inggris yang Telah Divaksin Terpapar Covid-19 Varian Delta /Unsplash/CDC

SEMARANGKU – Ratusan warga Inggris yang telah divaksin positif terpapar virus Covid-19 varian Delta.

Para ilmuwan Inggris menyampaikan terpaparnya ratusan warga Inggris yang telah divaksin ini sangat berpotensi menularkan orang lain.

Pakar kesehatan masyarakat Inggris pun mengingatkan bahwa vaksin tidak menghilangkan seluruh resiko dari terpaparnya virus Covid-19 terlebih lagi varian Delta.

Baca Juga: Sudah Divaksin, Ratusan Warga Inggris Dirawat karena Covid-19 Delta

Ahli kesehatan masyarakat Inggris (PHE) memperingatkan warga Inggris bahwa ada tanda-tanda orang yang telah diinokulasi mungkin menularkan varian Delta dengan mudah walaupun telah divaksin.

Dikutip Semarangku melalui Al-Jazeera, sebanyak 55,1 persen dari 1,467 orang telah dirawat di rumah sakit dengan varian Delta dan belum menerima vaksin.

Sementara itu, 34,9 persen atau sebanyak 512 orang telah menerima dua dosis vaksin dan terpapar virus Covid-19 varian Delta.

Data tersebut ditunjukan pada 19 Juli hingga 2 Agustus, di mana Inggris telah memberikan kelonggaran atas pembatasan lockdown.

Baca Juga: 5 Barang Berharga Milik India yang Dicuri oleh Inggris Pada Saat Penjarahan

Temuan PHE yang menunjukan angka tinggi pada warga Inggris yang telah melakukan vaksinasi dan tetap terpapar virus Covid-19 sempat menimbulkan kekhawatiran.

“Beberapa temuan awal menunjukan bahwa tingkat virus pada mereka yang terinfeksi (varian) delta dan telah divaksinasi mungkin serupa dengan orang yang terpapar dan tidak divaksinasi,” ujar PHE.

PHE mengatakan bahwa temuan tersebut masih belum pasti dan akan dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan penyebab penularan dan akar masalah.

“Ini mungkin berimplikasi pada penularan orang, apakah mereka telah divaksinasi atau tidak. Namun, ini adalah analisis eksplorasi awal dan studi yang ditargetkan lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi apaka ini masalahnya,” ujar PHE.

Sementara itu, Inggris telah menggunakan vaksin yang diproduksi oleh AstraZeneca, Moderna dan Pfizer- BioNTech yang mengharuskan penerima vaksin menerima dua dosis.

Dilaporkan bahwa sekitar 75 persen populasi orang dewasa di Inggris telah menerima dua dosis suntikan vaksin hingga saat ini.

Semakin banyak populasi yang menerima vaksin, maka akan semakin kecil kemungkinan penyebaran Covid-19 semakin meluas.

Jenny Harries, kepala eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan bahwa vaksin merupakan alat ampuh untuk cegah penularan Covid-19.

“Vaksinasi adalah alat terbaik yang kita miliki untuk menjaga diri kita dan orang yang kita cintai aman dari resiko penyakit serius yang dapat ditimbulkan Covid-19,” ujar Harries

Walaupun begitu, Harries mengingatkan bahwa vaksin tidak dapat menghilangkan seluruh resiko penularan Covid-19, terlebih lagi apabila melihat angka penularan Covid-19 pada warga Inggris yang telah divaksin.

“Namun, kita juga harus ingat bahwa vaksin tidak menghilangkan semua resiko. Masih mungkin untuk menjadi tidak sehat dengan Covid-19 dan menginfeksi.” Ujar Harries.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah