Titik Api Masih Muncul di Beberapa Wilayah Turki, Oposisi Kritik Masalah Penanganan Bencana Kebakaran

- 3 Agustus 2021, 17:20 WIB
Titik Api Masih Muncul di Beberapa Wilayah Turki, Oposisi Kritik Masalah Penanganan Bencana. REUTERS/Umit Bektas
Titik Api Masih Muncul di Beberapa Wilayah Turki, Oposisi Kritik Masalah Penanganan Bencana. REUTERS/Umit Bektas /UMIT BEKTAS/REUTERS

SEMARANGKU - Kebakaran hutan melanda beberapa provinsi di Turki masih muncul titik api.

Sebelumnya negara Turki selama berbulan-bulan dilanda kekeringan dan kini kebakaran hebat terjadi di negara tersebut.

Terhitung sejak 30 Juli, total 17 provinsi di Turki terkena dampak kebakaran hutan di antara provinsi tersebut seperti Milas, Adana, Osmaniye, Mersin, Kayseri. 
 
 
Sementara upaya pemadaman terus dilakukan pemerintah Turki selain mendapat bantuan negara lain. 
 
Pemerintah juga tetap mengerahkan helikopter dan drone untuk memantau keadaan di titik api beberapa lokasi.
 
Petugas pemadam mengerahkan pesawat dan helikopter untuk memadamkan api yang cepat menyebar, juga warga setempat dengan ember air.
 
Titik api yang masih berkobar pada hari keenam di dekat resor selatan di Turki yang dilanda kekeringan dan pemerintah menghadapi sejumlah kritikan baru atas penanganan bencana tersebut.
 
Baca Juga: Presiden Turki Erdogan ke Afghanistan: Kami Bantu Amankan Bandara Kabul dari Taliban

"Tujuh titik lokasi kebakaran masih menyala hingga hari Senin, suhu capai di atas 40 derajat Celcius, angin kencang dan kelembaban rendah," kata Menteri Kehutanan Bekir Pakdemirli seperti dilansir dari laman Reuters, Selasa 2 Agustus 2021.

Api besar melalap pepohonan di lereng bukit dekat resor pantai Marmaris.
 
Sementara rekaman drone mengungkapkan lanskap abu-abu di dekatnya di mana kebakaran telah menyisakan bangunan yang membara dan batang pohon yang menghitam.

Sementara 16 pesawat dan 51 helikopter dikerahkan menangani kobaran api di wilayah barat daya Turki. Warga desa yang membawa wadah air ke atas bukit untuk memadamkan api di dekat Marmaris, mereka mengatakan pemerintah hanya diam tidak berbuat membantu mereka.

"Kami di sini sebagai seluruh desa, dari penduduk setempat ke orang lain. Kami tidak lari atau apa, jadi pemerintah harus lihat ini dan juga tidak diam saja. Ini harus mengirim beberapa pesawatnya ke sini," kata salah seorang warga, Gulhan kepada Reuters.

Sebab suhu udara panas itu yang memperburuk kebakaran, terjadi sudah berbulan-bulan udara kering di barat daya Turki.
 
Di Bozalan, Esra Sanli terisak sambil menunjuk api yang berkobar di dekat desa.
 
“Tak ada pesawat, tak ada helikopter, jalan tertutup. Bagaimana caranya api bisa cepat dipadamkan? Bagaimana?" ucap Esra Sanli.

Menurut data Layanan Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS) menunjukkan kebakaran terjadi tiga kali lebih banyak tahun ini dari biasanya.
 
Di sisi lain Uni Eropa turut serta membantu memobilisasi pesawat pemadam kebakaran dari Kroasia hingga Spanyol untuk membantu Turki. 
 
Sementara itu bantuan pesawat dari Ukraina, Rusia, Azerbaijan dan Iran juga mulai memadamkan kobaran api. 
 
Sedangkan Spanyol mengatakan telah mengirim dua pesawat water dumping dan satu pesawat angkut serta 27 personil Tentara Spanyol.

Sementara Engin Ozkoc, tokoh senior di oposisi utama CHP, mengkritisi kinerja Menteri Pakdemirli dan memintanya untuk mundur dari jabatannya. 
 
Menurut pendapat Ozkoc, karena Pakdemirli gagal mempersiapkan segala kebutuhan penanggulangan bencana secara memadai.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x