Para Arkeolog Temukan Kapal Berusia 2.200 Tahun di Laut Mediterania

- 28 Juli 2021, 17:30 WIB
Para Arkeolog Temukan Kapal Berusia 2.200 Tahun di Laut Mediterania
Para Arkeolog Temukan Kapal Berusia 2.200 Tahun di Laut Mediterania /Tangkap layar, dailymail.co.uk


SEMARANGKU - Arkeolog temukan lagi artefak kapal berusia 2.200 tahun di laut Mediterania setelah kemarin temukan situs kota.
 
Laut Mediterrania menyimpan banyak sejarah sejak ribuan tahun lalu. Beberapa peradaban zaman kuno yang merosot ke dalam laut akibat faktor alam.
 
Para arkeolog menemukan bangkai kapal kuno dan sisa-sisa pemakaman di Mediterania.
 
 
Perkiraan awal bahwa usia kapal kuno ini kisaran 2.200 tahun. Kapal itu tenggelam ke dasar laut Mediterania setelah dihantam balok besar dari kuil Amun yang hancur akibat gempa bumi.

Dilansir dari laman dailymail.com selain bangkai kapal kuno juga ditemukan sisa-sisa pemakaman di bawah kota kuno Heracleion yang merosot ke dalam lautan  dihancurkan gempa bumi hampir 1.200 tahun yang lampau.

Para ahli telah mencatat kapal yang dikenal sebagai fast galley, panjangnya 25 meter (82 kaki) dan badan kapalnya dibangun datar, sesuatu yang umum untuk menavigasi Sungai Nil dan delta sungai Nil.

Kapal tenggelam akibat dari runtuhnya bangunan kuil dan balok-balok besar yang jatuh di atasnya selama abad kedua SM.
 
 
"Karena gempa bumi yang menghancurkan, maka balok-balok batu berjatuhan ini untuk menjaga kapal menyusuri kanal yang dalam yang sekarang dipenuhi dengan puing-puing kuil," kata Khalel El-Anany.

Galley-nya berada di bawah 5 meter (16 kaki) dari tanah liat di dasar laut, bersama dengan puing-puing dari kuil Amun.

Pemakaman juga ditutupi dengan tumpukan batu, tumulus, yang digunakan pada zaman kuno untuk menandakan penguburan.

"Penemuan ini dengan lugas menggambarkan keberadaan para pedagang Yunani yang tinggal di kota itu," kata Khalil El-Anany kepada Reuters.
 
Mencatat bahwa orang-orang Yunani juga tinggal di sana selama akhir masa dinasti Firaun.

Orang Yunani membangun tempat perlindungan sendiri di dekat kuil besar Amun. Tempat bernaung mereka runtuh akibat gempa bumi, secara bersamaan dan sisa-sisanya ditemukan telah bercampur yang ada di kuil Mesir.

Peneliti utama sekaligus presiden IEASM Franck Goddio, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penemuan geladak kapal dari periode ini sangat langka.

Ini salah satu dari dua buah kapal yang selamat dari kerusakan parah, yang pertama, Marsala dibuat tahun 235 SM dan ditemukan tahun 1971 di Sisilia, menurut Artnet.

Penemuan bangkai kapal dan sisa-sisa area pemakaman, ditemukan menggunakan sonar jenis baru.

Di area pemakaman, para ahli menemukan tembikar yang rumit dan azimat emas dewa Mesir Bes, pernik-pernik itu sering dikaitkan dengan persalinan, kesuburan, seksualitas, humor, dan perang.

Heracleion diyakini telah menjadi pusat perdagangan Mediterania lebih dari 1.000 tahun lalu.

Kota Heracleion, rumah kuil resmi tempat Cleopatra merupakan salah satu pusat perdagangan. Kota itu menjadi pusat perdagangan terpenting di kawasan Mediterania, sebelum kota menghilang yang saat ini terletak di Teluk Aboukir.

Sebelum kota Alexandria didirikan oleh Alexander Agung tahun 331, kota Thônis-Heracleion adalah kota pelabuhan terbesar di Mesir saat itu.

Kota itu merosot jauh ke dalam laut sekitar 1.200 tahun lalu, sekitar tahun 800 M, kemungkinan karena serangkaian gempa bumi yang akhirnya mendorongnya ke laut.

Heracleion, kadang-kadang dikenal sebagai Thônis-Heracleion (untuk nama Mesir dan Yunani). 
 
Ditemukan kembali oleh para arkeolog dan Institut Arkeologi Bawah Air Eropa atau IEASM. 
 
Situs puing-puing kuno itu mulai ditemukan menjelang pergantian abad ke-21 dan beberapa orang memberinya julukan Atlantis Mesir.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x