SEMARANGKU - Thonis - Heracleion (nama kota Mesir dan Yunani) diyakini menjadi pusat perdagangan di pesisir laut Mediterania lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Kota Heracleion, rumah kuil tempat Cleopatra diresmikan adalah salah satu pusat perdagangan terpenting di kawasan Mediterania sebelum menghilang ke tempat yang sekarang menjadi Teluk Aboukir.
Sebelum berdirinya kota Alexandria tahun 331 SM, kota ini mengenal masa-masa kejayaan sebagai pelabuhan yang wajib masuk ke Mesir bagi semua kapal yang datang dari Yunani.
Baca Juga: Kisah Nyata, Anak Berusia 13 Tahun Mengklaim Dihamili oleh Pacarnya yang Berusia 10 Tahun
Alexandria juga memiliki kepentingan keagamaan karena kuil Amun, yang memainkan peran penting dalam ritus yang terkait dengan kelangsungan dinasti Firaun.
Kota ini didirikan sekitar abad ke-8 SM. Tetapi dilanda beberapa macam bencana alam termasuk tsunami dan kenaikan permukaan laut. Akhirnya tenggelam seluruhnya ke kedalaman laut Mediterania pada abad ke-8 setelah gempa bumi.
Sebelum penemuannya tahun 2000 oleh European Institute for Underwater Archaeology (IEASM), yang dipimpin Franck Goddio, tidak ada jejak Thonis-Heracleion yang ditemukan.
Baca Juga: Kisah Nyata, Pria Korea 10 Tahun Menimbun Berton-Ton Sampah Sebagai Mas Kawin Putranya
Namanya hampir terhapus dari ingatan umat manusia, hanya tersimpan dalam teks-teks klasik kuno dan prasasti langka yang ditemukan di daratan oleh para arkeolog.
Herodotus juga melaporkan kunjungan Helen ke Heracleion bersama kekasihnya Paris sebelum peristiwa Perang Troya.
Lebih dari empat abad setelah kunjungan Herodotus ke Mesir, ahli geografi Strabo mengamati bahwa kota Heracleion, yang memiliki kuil Herakles, terletak tepat di sebelah timur Canopus, muara cabang Canopic di Sungai Nil.***