Cemooh Aturan Karantina Covid-19 di Hotel, Seorang Wanita di Deportasi dari Australia

- 20 Juli 2021, 20:00 WIB
Mencemooh Aturan Karantina Hotel Covid-19, Seorang Wanita di Deportasi dari Australia
Mencemooh Aturan Karantina Hotel Covid-19, Seorang Wanita di Deportasi dari Australia /Sarah Kilian on Unsplash



SEMARANGKU –  Australia telah membatalkan visa seorang wanita bernama Katie Hopkins karena mencemooh aturan karantina saat pandemi Covid-19.

Wanita tersebut lantas di deportasi karena membual dan menghina aturan karantina Covid-19 di sebuah hotel di Australia.

Tak hanya itu, wanita tersebut memang sering menimbulkan kontroversi lain, selain Covid-19 seperti pandangan rasis, anti-Islam, anti-migran.

Baca Juga: Roket Meledak saat Sholat Idul Adha, Presiden Afghanistan Tetap Lanjutkan Sholat Meski Ada Suara Ledakan

Katie Hopkins sendiri adalah seorang komentator Inggris yang memang dianggap kontroversial.

Seseorang yang datang ke Australia memang diwajibkan untuk isolasi mandiri selama 14 hari.

Hal tersebut dirancang berdasarkan aturan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kami akan mengeluarkannya dari negara itu segera setelah kami mungkin dapat mengatur itu," kata Menteri dalam Negeri, Karen Andrews.

Baca Juga: Ilmuwan Australia Kembangkan Alat Pengujian Gula Darah untuk Penderita Diabetes Melalui Air Liur

"Dia jelas bukan seseorang yang ingin kita minta untuk tinggal di negara ini." tambahnya.

Hopkins memang telah lama menimbulkan berbagai macam kontroversi.

Kontroversi tersebut menyemburkan pandangan rasis, anti-Islam dan anti-Migran.

Dirinya juga sering menentang langkah-langkah dan aturan tentang karantina Covid-19.

"Fakta bahwa dia di luar sana membual tentang pelanggaran karantina itu mengerikan," kata Andrews.

"Itu adalah tamparan di wajah bagi semua orang Australia yang saat ini dalam penguncian, dan itu hanya perilaku yang tidak dapat diterima. Jadi, secara pribadi, saya sangat senang dia akan pergi." sambungnya dikutip dari Al Jazeera.

Karena komentarnya tersebut, Seven Network dan Endemol Shine Australia, perusahaan produksi di balik program "Big Brother VIP" membatalkan kontraknya dengan Hopkins.

Diketahui juga bahwa sekitar 12 juta warga Australia sedang dalam masa lockdown untuk meminimalisir wabah Covid-19 varian Delta yang menular.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x