Gunung Berapi Yellowstone Kembali Diguncang Gempa 140 Kali dalam 24 Jam, Pengamat: Ini Masalah Besar

- 18 Juli 2021, 19:45 WIB
  Gunung berapi Yellowstone diguncang gempa sedikitnya 140 kali dalam waktu kurang dari 24 jam/pixabay/shandianxiaoji_526/pixabay/MikeGoad
Gunung berapi Yellowstone diguncang gempa sedikitnya 140 kali dalam waktu kurang dari 24 jam/pixabay/shandianxiaoji_526/pixabay/MikeGoad /
 
 
SEMARANGKU - Lebih dari 140 kali kawanan gempa mengguncang gunung berapi Yellowstone kurang dari 24 jam.
 
Badan Geologi AS (USGS) mengatakan gempa berkekuatan 3,1 SR yang tercatat di bawah danau Yellowstone.
 
USGS menegaskan bahwa kawanan gempa di gunung berapi Yellowstone itu umum terjadi dan mendesak masyarakat untuk tidak khawatir.
 
 
Namun, beberapa orang khawatir bahwa gempa bumi di Yellowstone bisa menjadi tanda bahwa gunung berapi super di bawah taman akan meletus.
 
"Gempa gempa seperti ini biasa terjadi dan menyumbang sekitar 50 persen dari total kegempaan di wilayah Yellowstone," ujar USGS, dikutip dari Express 17 Juli 2021.
 
Seorang pengamat gempa Yellowstone, pada kanal YouTube MrMBB333, prihatin bahwa kekuatan kawanan ini di pusat danau gunung berapi Yellowstone semakin meningkat dari waktu ke waktu.
 
Dia menambahkan Magnitudo 3,1 SR bukanlah ukuran gempa yang sangat besar tetapi lokasinya adalah masalah besar.
 
 
Kawanan gempa ini mirip dengan yang terjadi di sekitar tempat yang sama selama Desember 2020.
 
Dalam kawanan saat itu, ada 40 gempa yang lebih besar dari Magnitudo 2 SR dan dua peristiwa dalam kisaran Magnitudo 3 SR.
 
Aktivitas seismik telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir di kawasan gunung berapi Yellowstone ini.
 
Ilmuwan USGS mengatakan bahwa Juni adalah bulan dimana gunung berapi Yellowstone luar biasa aktif untuk gempa bumi.
 
Yellowstone mencatat 445 gempa bumi selama sebulan, lebih dari dua kali lipat rata-rata bulanan yang berkisar antara 100 hingga 200 gempa.
 
Tetapi para ilmuwan USGS menekankan bahwa tidak ada yang mengkhawatirkan tentang aktivitas gempa baru-baru ini.
 
"Meskipun di atas rata-rata selama sebulan, ini sama sekali belum pernah terjadi sebelumnya," ungkapnya.
 
Para ilmuwan USGS tidak berpikir letusan di Yellowstone mungkin terjadi dalam ribuan tahun.
 
Tingkat siaga di Observatorium Gunung Api Yellowstone berwarna hijau yang mengindikasikan bahwa itu normal.
 
USGS menjelaskan beberapa kawanan didorong oleh slip patahan lambat yang menyebabkan gempa di beberapa bagian patahan yang lengket.
 
Sementara kawanan gempa lain di gunung berapi Yellowstone dihasilkan dari retakan berisi magma mendorong jalan mereka melalui kerak.***
 

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x