Ini Langkah Microsoft dan Google untuk Menangani Alat Peretas Perusahaan Candiru Israel

- 17 Juli 2021, 06:00 WIB
 Microsoft dan Google mengambil langkah untuk menangani alat peretas buatan perusahaan Candiru yang berbasis di Tel Aviv Israel/pixabay/ClearCutLtd
Microsoft dan Google mengambil langkah untuk menangani alat peretas buatan perusahaan Candiru yang berbasis di Tel Aviv Israel/pixabay/ClearCutLtd /

 

 

SEMARANGKU – Microsoft dan Google menanggapi soal alat peretas buatan perusahaan Candiru yang berbasis di Tel Aviv Israel.

Dilaporkan bahwa alat peretas Israel itu telah tersebar di seluruh dunia melalui agen-agennya untuk memata-matai aktivis, jurnalis, dan politisi.

Alat peretas Candiru Israel memungkinkan memata-matai platform Microsoft Windows, Google, Android, IOS, Mac, dan akun cloud.

 Baca Juga: Israel Jual Spyware untuk Pantau Aktivis Hingga Jurnalis Secara Ilegal juga Beroperasi di Indonesia

Microsoft mengatakan pihaknya telah menemukan kelemahan yang dimanipulasi dengan memberikan pembaruan perangkat lunak dan memperbaikinya.

Namun, Microsoft tidak secara langsung menghubungkan peretasan tersebut dengan perusahaan Candiru Israel.

Microsoft menyebut pelaku peretasan sebagai aktor ofensif sektor swasta yang berbasis di Israel dengan nama kode Sourgum.

“Sourgum umumnya menjual senjata siber yang menargetkan pelanggannya,” ujarnya, dikutip dari MEE 15 Juli 2021.

 Baca Juga: Israel Gagalkan Upaya Penyelundupan Senjata di Perbatasan Lebanon, Tuduh Hizbullah Terlibat

Produk Sourgum membantu lembaga pemerintah di seluruh dunia untuk meretas komputer, telepon, infrastruktur jaringan, dan perangkat yang terhubung ke internet.

“Agen-agen ini kemudian memilih siapa yang akan ditargetkan dan menjalankan operasi sebenarnya sendiri,” ucap Microsoft.

Microsoft menilai alat peretas Candiru Israel juga memanfaatkan kelemahan pada produk perangkat lunak popular seperti browser Google Chrome.

Sementara itu, Grup Analisis Ancaman Google (TAG) merinci sembilan situ web yang digunakan untuk memanipulasi kelemahan perangkat lunak.

Google menyebut delapan dari sembilan situs web mengarah ke alamat IP yang cocok dengan sidik jari perusahaan Candiru Israel.

Sama seperti Microsoft, Google juga menyebut Candiru Israel dengan sebutan perusahaan pengawasan komersial.

Alat peretas dunia maya seperti Candiru sering memanfaatkan kelemahan perangkat lunak untuk menciptakan peretasan yang efektif.

Pakar keamanan komputer mengatakan Candiru Israel dapat dengan handal membobol komputer dari jarak jauh tanpa sepengetahuan targetnya.

Produksi alat peretas Candiru itu menelan biaya jutaan dollar dan sering dijual secara berlangganan dimana pelanggan perlu membayar berulang kali untuk akses berkelanjutan.

Google telah memberikan pembaruan perangkat lunak untuk mengamankan penggunanya dari berbagai bentuk peretasan, termasuk Candiru Israel.

“Tidak ada lagi kelompok jahat yang memiliki keahlian teknis, sekarang mereka hanya membutuhkan sumber daya,” ujar Google.

Demikian, langkah Microsoft dan Google untuk memberikan keamanan bagi penggunanya dari alat peretas perusahaan Candiru Israel.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x